Apa itu prehipertensi? Pada prehipertensi, hasil pengukuran tekanan sistolik 120 – 139 mmHg, atau tekanan diastolik 80 – 89 mmHg.
Prehipertensi merupakan suatu tanda peringatan bahwa
anda mungkin memiliki tekanan darah tinggi di masa yang akan datang.
Tekanan darah tinggi meningkatkan resiko anda terhadap serangan
jantung, stroke, coronary heart disease (penyakit jantung
koroner = penyakit yang terjadi apabila arteri koroner yang memberi
suplai darah dan oksigen kepada otot jantung mengalami pengerasan dan
penyempitan akibat endapan lemak yang menumpuk di dinding dalamnya),
gagal jantung, dan gagal ginjal. Tidak ada yang dapat menyembuhkan
tekanan darah tinggi, namun terdapat perawatan untuk mengendalikan tekanan darah, yaitu dengan pola hidup sehat dan obat-obatan.
Dulu, tekanan darah 120/80 mmHg dianggap normal.
Sekarang, tekanan darah yang dikatakan normal adalah yang lebih
rendah dari 120/80 mmHg.
Dengan titik acuan 115/75 mmHg, resiko terhadap
serangan jantung dan stroke meningkat 2 kali lipat untuk setiap
peningkatan sistolik 20 mmHg atau diastolik 10 mmHg pada orang dewasa
berusia 40 – 70 tahun.
Siapa saja yang memiliki resiko prehipertensi?
Di Amerika Serikat, hampir setengah dari seluruh
orang dewasa (usia lebih dari 18 tahun) mengalami prehipertensi dan
hipertensi, yang didasarkan pada rata-rata dari 2 atau lebih
pengukuran tekanan darah pada 2 atau lebih kunjungan dokter. Sekitar
59 juta orang di Amerika Serikat mengalami prehipertensi.
Orang yang mengalami prehipertensi mungkin memiliki
resiko yang lebih besar terhadap penyakit kardiovaskuler (jantung dan
pembuluh darah) lainnya. Faktor resiko seperti tingginya kadar
kolesterol dalam darah, obesitas, dan diabetes, lebih banyak ditemui
pada mereka yang mengalami prehipertensi dibandingkan dengan orang
yang memiliki tekanan darah yang normal.
Apa prehipertensi merupakan suatu akibat dari proses penuaan?
Anda mungkin membayangkan bahwa tekanan darah tinggi terjadi seiring dengan proses penuaan, namun para ahli mengatakan tidak demikian.
Beberapa populasi masyarakat di seluruh dunia
mengalami peningkatan tekanan darah yang minimal seiring dengan
proses penuaan. Pada beberapa belahan meksiko, pasifik selatan, dan
belahan dunia lainnya dimana masyarakat mengkonsumsi garam dengan
kadar yang sangat rendah, peningkatan tekanan darah yang dikaitkan
dengan usia sangat kecil jika dibandingkan dengan di Amerika Serikat.
Apakah ada perawatan untuk prehipertensi?
Prehipertensi adalah tanda peringatan bahwa anda berada dalam resiko yang lebih besar untuk mengalami hipertensi. Berdasarkan pada tekanan darah dan faktor resiko penyakit jantung, anda mungkin hanya membutuhkan beberapa penyesuaian pola hidup. Berikut ini adalah beberapa strategi untuk membantu anda mengendalikan prehipertensi :- Menurunkan berat badan jika anda memiliki kelebihan berat badan atau obesitasMemiliki berat badan berlebih meningkatkan resiko anda terhadap tekanan darah tinggi. Demikian pula sebaliknya, mengurangi berat badan dapat menurunkan tekanan darah. Penelitian menunjukkan bahwa penurunan berat badan yang sedikit saja dapat mencegah terjadinya hipertensi sebesar 20% pada mereka yang memiliki kelebihan berat badan dan mengalami prehipertensi.
- Melakukan latihan fisik secara teraturLatihan fisik membantu anda menurunkan berat badan. Latihan fisik juga membantu menurunkan tekanan darah.
- Konsumsi lebih banyak buah, sayur, biji-bijian, ikan, dan low-fat dairyPenelitian menunjukkan tekanan darah dapat diturunkan dan hipertensi dapat dicegah dengan DASH diet (Dietary Approach to Stop Hypertension) yang meliputi diet rendah sodium (natrium), serta tinggi potasium (kalium), magnesium, kalsium, protein, dan serat.
- Mengurangi asupan garamDiet tinggi sodium (natrium) dapat meningkatkan tekanan darah. Demikian pula sebaliknya, diet rendah natrium dapat menurunkan tekanan darah atau mencegah hipertensi. Batasi asupan natrium sampai tidak lebih dari 2.300 mg (sekitar 1 sendok teh garam) per hari.
- Diet rendah lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterolDiet yang tinggi lemak jenuh (daging dan high-fat dairy), lemak trans (margarin, snack, dan kue) dan kolesterol (jeroan, high-fat dairy, dan kuning telur) dapat menyebabkan obesitas, penyakit jantung, dan kanker.
- Diet vegetarian (makanan nabati)Tambahan makanan berprotein tinggi yang berasal dari kedelai dalam diet sehari-hari, serta perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran.
- Membatasi konsumsi alkoholMengkonsumsi terlalu banyak alkohol dapat meningkatkan tekanan darah. Untuk membantu mencegah hipertensi, batasi konsumsi alkohol.
0 comments :
Post a Comment