Wednesday, September 4, 2013

Apa itu Krisis Hipertensi (Hypertensive Crisis)

Apa itu krisis hipertensi atau hypertensive crisisKrisis hipertensi atau Hypertensive crisis merupakan istilah umum bagi hypertensive urgency dan hypertensive emergency. Kedua kondisi ini terjadi ketika tekanan darah sangat tinggi dan mungkin menyebabkan kerusakan organ.

Hypertensive Urgency (Hipertensi Mendesak)

Hypertensive urgency terjadi ketika tekanan darah meningkat tajam namun tidak terjadi kerusakan organ tubuh. Tekanan darah dapat diturunkan secara aman dalam beberapa jam dengan obat-obatan anti hipertensi.

Hypertensive Emergency (Kegawatdaruratan Hipertensi)

Hypertensive emergency menandakan tekanan darah yang sangat tinggi dan kerusakan organ dapat terjadi. Tekanan darah harus diturunkan sesegera mungkin untuk mencegah kerusakan organ yang akan segera terjadi. Usaha ini dilakukan di Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit.

Kerusakan organ yang dikaitkan dengan hypertensive emergency mungkin meliputi :

  • Perubahan status mental, seperti kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi, kehilangan memori jangka pendek, mudah tersinggung, dan rasa kantuk.
  • Pendarahan otak (stroke)
  • Gagal jantung
  • Nyeri dada (unstable angina)
  • Penumpukan cairan di paru-paru (pulmonary edema)
  • Serangan jantung
  • Aneurysm (pelebaran pembuluh darah abnormal yang disebabkan oleh melemahnya dinding pembuluh darah) atau aortic dissection (pecahnya dinding aorta (arteri utama yang keluar dari jantung))
  • Eclampsia (terjadi pada masa kehamilan)
Kasus hypertensive emergency jarang terjadi. Hypertensive emergency seringkali terjadi jika hipertensi dibiarkan tanpa pengobatan, pasien tidak meminum obat anti hipertensi yang diresepkan dokter, atau pasien mengkonsumsi obat-obatan yang dijual bebas tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sehingga memperburuk keadaan hipertensinya.

Gejala Hypertensive Emergency

  • Sakit kepala atau penglihatan kabur
  • Meningkatnya gangguan kesadaran
  • Kejang
  • Meningkatnya nyeri dada
  • Meningkatnya sesak nafas
  • Pembengkakan (penumpukan cairan dalam jaringan tubuh)

Mendiagnosis Hypertensive Emergency

Untuk mendiagnosis hypertensive emergency, dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai riwayat kesehatan anda. Dokter juga perlu mengetahui obat-obatan yang anda konsumsi (termasuk obat-obatan terlarang). Selain itu, jangan lupa untuk memberitahu dokter mengenai obat-obatan herbal atau suplemen yang anda konsumsi.

Beberapa pemeriksaan yang akan dilakukan untuk memonitor tekanan darah dan memperkirakan kerusakan organ, meliputi :

  • Pengukuran tekanan darah secara teratur
  • Pemeriksaan mata untuk melihat pembengkakan dan pendarahan
  • Tes darah dan urin

Perawatan Hypertensive Emergency

Pada kasus hypertensive emergency, tujuan utamanya adalah menurunkan tekanan darah secepat mungkin dengan pemberian obat anti hipertensi intravena (IV) yang disuntikkan pada pembuluh darah untuk mencegah kerusakan organ lebih lanjut. Kerusakan organ yang telah terjadi ditangani dengan terapi spesifik pada organ yang mengalami kerusakan tersebut.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

0 comments :

Post a Comment