Apa itu krisis hipertensi atau hypertensive crisis? Krisis hipertensi atau Hypertensive crisis merupakan istilah umum bagi hypertensive urgency dan hypertensive emergency. Kedua kondisi ini terjadi ketika tekanan darah sangat tinggi dan mungkin menyebabkan kerusakan organ.
Hypertensive Urgency (Hipertensi Mendesak)
Hypertensive urgency terjadi ketika tekanan darah
meningkat tajam namun tidak terjadi kerusakan organ tubuh. Tekanan
darah dapat diturunkan secara aman dalam beberapa jam dengan
obat-obatan anti hipertensi.
Hypertensive Emergency (Kegawatdaruratan Hipertensi)
Hypertensive emergency menandakan tekanan darah yang
sangat tinggi dan kerusakan organ dapat terjadi. Tekanan darah harus
diturunkan sesegera mungkin untuk mencegah kerusakan organ yang akan
segera terjadi. Usaha ini dilakukan di Intensive Care Unit (ICU)
Rumah Sakit.
Kerusakan organ yang dikaitkan dengan hypertensive
emergency mungkin meliputi :
- Perubahan status mental, seperti kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi, kehilangan memori jangka pendek, mudah tersinggung, dan rasa kantuk.
- Pendarahan otak (stroke)
- Gagal jantung
- Nyeri dada (unstable angina)
- Penumpukan cairan di paru-paru (pulmonary edema)
- Serangan jantung
- Aneurysm (pelebaran pembuluh darah abnormal yang disebabkan oleh melemahnya dinding pembuluh darah) atau aortic dissection (pecahnya dinding aorta (arteri utama yang keluar dari jantung))
- Eclampsia (terjadi pada masa kehamilan)
Kasus hypertensive emergency jarang terjadi.
Hypertensive emergency seringkali terjadi jika hipertensi dibiarkan
tanpa pengobatan, pasien tidak meminum obat anti hipertensi yang
diresepkan dokter, atau pasien mengkonsumsi obat-obatan yang dijual
bebas tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sehingga
memperburuk keadaan hipertensinya.
Gejala Hypertensive Emergency
- Sakit kepala atau penglihatan kabur
- Meningkatnya gangguan kesadaran
- Kejang
- Meningkatnya nyeri dada
- Meningkatnya sesak nafas
- Pembengkakan (penumpukan cairan dalam jaringan tubuh)
Mendiagnosis Hypertensive Emergency
Untuk mendiagnosis hypertensive emergency, dokter
akan mengajukan beberapa pertanyaan untuk mendapatkan pemahaman yang
lebih baik mengenai riwayat kesehatan anda. Dokter juga perlu
mengetahui obat-obatan yang anda konsumsi (termasuk obat-obatan
terlarang). Selain itu, jangan lupa untuk memberitahu dokter mengenai
obat-obatan herbal atau suplemen yang anda konsumsi.
Beberapa pemeriksaan yang akan dilakukan untuk
memonitor tekanan darah dan memperkirakan kerusakan organ, meliputi :
- Pengukuran tekanan darah secara teratur
- Pemeriksaan mata untuk melihat pembengkakan dan pendarahan
- Tes darah dan urin
Perawatan Hypertensive Emergency
Pada kasus hypertensive emergency, tujuan utamanya
adalah menurunkan tekanan darah secepat mungkin dengan pemberian obat
anti hipertensi intravena (IV) yang disuntikkan pada pembuluh darah
untuk mencegah kerusakan organ lebih lanjut. Kerusakan organ yang
telah terjadi ditangani dengan terapi spesifik pada organ yang
mengalami kerusakan tersebut.
0 comments :
Post a Comment