Pada sebagian besar penderita hipertensi, obat-obatan merupakan bagian utama dari rencana perawatan hipertensi. Dokter memiliki ratusan obat hipertensi yang berbeda untuk dijadikan pilihan. Obat-obatan ini bekerja dalam beberapa cara yang berbeda untuk menurunkan tekanan darah. Yang perlu diingat adalah bahwa obat-obatan ini tidak menyembuhkan hipertensi. Adapun tujuan dari pengobatan hipertensi adalah untuk mengendalikan tekanan darah dan membawanya kembali ke angka normal.
Apa perbedaan masing-masing tipe obat hipertensi?
Bagaimana cara kerja obat-obatan tersebut dalam mengendalikan tekanan
darah?
Diuretics
Obat hipertensi tipe ini membantu ginjal membuang
garam dan air dari dalam tubuh. Salah satu akibatnya adalah anda
memiliki sedikit volume darah yang mengalir dalam pembuluh darah.
Sedikitnya volume darah yang mengalir dalam pembuluh darah
menyebabkan penurunan tekanan darah.
Obat-obatan diuretik yang seringkali disebut juga
dengan "water pills", biasanya merupakan tipe obat
hipertensi yang pertama kali akan dicoba oleh dokter. Berikut ini
merupakan beberapa contohnya :
- Spironolactone
- Triamterene
- Hydrochlorothiazide (HCT)
- Chlorthalidone
- Furosemide
- Indapamide
- Amiloride hydrochloride
- Metolazone
- Aldactazide = spironolactone + hydrochlorothiazide
- Dyazide atau Maxzide = hydrochlorothiazide + triamterene
- Moduretic = amiloride hydrochloride + hydrochlorothiazide
Beta-Blockers
Obat hipertensi tipe ini memperlambat detak jantung. Obat ini juga menjaga jantung agar tidak memompa darah terlalu keras. Hal ini membuat darah melewati pembuluh darah dengan kekuatan rendah sehingga tekanan di dalam pembuluh darah pun menurun.
Berikut ini merupakan beberapa contoh obat
hipertensi beta-blockers :
- Timolol
- Carteolol hydrochloride
- Carvedilol
- Nadolol
- Propranolol
- Betaxolol
- Penbutolol sulfate
- Metoprolol
- Acebutolol
- Atenolol
- Pindolol
- Bisoprolol fumarate
- Labetolol
Alpha-Blockers
Obat hipertensi tipe ini mengurangi impuls saraf yang memberi sinyal kepada pembuluh darah untuk menyempit. Pembuluh darah akan tetap melebar dan menurunkan tekanan darah secara keseluruhan.
Berikut ini merupakan beberapa contoh obat
hipertensi alpha-blockers :
- Doxazosin
- Terazosin
- Prazosin
ACE (Angiotensin-Converting Enzyme) Inhibitors
Obat hipertensi tipe ini mencegah tubuh memproduksi angiotensin II (hormon yang membuat pembuluh darah menyempit) sehingga pembuluh darah akan tetap melebar. Darah akan lebih mudah mengalir dalam pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah secara keseluruhan.
Berikut ini merupakan beberapa contoh obat
hipertensi ACE inhibitors :
- Quinapril
- Ramipril
- Captopril
- Trandolapril
- Benazepril
- Fosinopril
- Lisinopril
- Moexipril
- Enalapril
ARB (Angiotensin II Receptor Blockers)
Obat hipertensi tipe ini mencegah penyempitan pembuluh darah. ARB menghambat aksi angiotensin II (hormon yang membuat pembuluh darah menyempit). Akibatnya, darah akan lebih mudah mengalir dalam pembuluh darah dan tekanan darah akan menurun.
Berikut ini merupakan beberapa contoh obat
hipertensi ARB :
- Candesartan
- Irbesartan
- Olmesartan
- Losartan
- Valsartan
- Telmisartan
- Eprosartan
Calcium Channel Blockers (CCB)
Obat hipertensi tipe ini disebut juga dengan "calcium antagonist". Beberapa tipe CCB menjaga agar pembuluh darah tidak terlalu menyempit dengan cara mencegah kalsium memasuki sel-sel otot di jantung dan pembuluh darah. Sementara yang lainnya memperlambat denyut jantung. Akibatnya, darah akan lebih mudah mengalir dalam pembuluh darah dan tekanan darah akan menurun.
Berikut ini merupakan beberapa contoh obat
hipertensi Calcium Channel Blockers :
- Nifedipine
- Verapamil
- Nicardipine
- Diltiazem
- Isradipine
- Amlodipine
- Felodipine
- Nisoldipine
Central Agonists
Sasaran obat hipertensi tipe ini adalah reseptor di otak untuk membantu menurunkan tekanan darah.
Berikut ini merupakan beberapa contoh obat
hipertensi central agonists :
- Methyldopa
- Clonidine
- Guanfacine
- Guanabenz
Peripheral-Acting Adrenergic Blockers
Sasaran obat hipertensi tipe ini adalah impuls saraf yang memberi sinyal kepada pembuluh darah untuk menyempit, sehingga membantu menurunkan tekanan darah.
Berikut ini merupakan beberapa contoh obat
hipertensi peripheral-acting adrenergic blockers :
- Guanadrel
- Guanethidine
- Reserpine
Direct Vasodilators
Obat hipertensi tipe ini mengendurkan otot-otot di dinding pembuluh darah. Pembuluh darah melebar dan darah akan lebih mudah mengalir dalam pembuluh darah sehingan tekanan darah pun akan menurun.
Berikut ini merupakan beberapa contoh obat
hipertensi direct vasodilators :
- Hydralazine
- Minoxidil
Direct Renin Inhibitors
Direct renin inhibitors, ACE inhibitors, dan ARB memiliki target yang sama yaitu proses penyempitan pembuluh darah. Namun, masing-masing menghambat bagian yang berbeda dari proses tersebut.
Direct renin inhibitors menghambat enzim renin
memicu proses yang membantu mengendalikan tekanan darah. Akibatnya,
pembuluh darah mengendur dan melebar, membuat darah menjadi lebih
mudah untuk mengalir dalam pembuluh darah, sehingga menurunkan
tekanan darah.
Aliskiren merupakan contoh obat direct renin
inhibitor, dapat digunakan sebagai obat tunggal maupun dikombinasikan
dengan diuretik maupun obat hipertensi tipe lainnya.
Terapi kombinasi
Obat hipertensi mana yang terbaik untuk anda? Pemilihannya tergantung pada faktor-faktor berikut ini :- Penyebab hipertensi yang anda alami
- Seberapa tinggi tekanan darah anda
- Bagaimana respon tubuh anda terhadap obat hipertensi tipe lainnya
- Masalah kesehatan lain yang mungkin anda miliki
Informasi yg mantap, disertai dgn contoh merek obat yg ada di pasaran. Thanks..!
ReplyDelete