Showing posts with label Kanker Paru-Paru. Show all posts
Showing posts with label Kanker Paru-Paru. Show all posts

Tuesday, April 2, 2013

Manajemen Nyeri Pada Pasien Kanker

Manajemen nyeri pada pasien kanker - Sebagian besar penderita kanker akan mengalami rasa nyeri pada saat-saat tertentu. Rasa nyeri dapat timbul sebagai akibat dari penyakit kanker itu sendiri maupun dari efek samping pengobatannya. Sebagai tambahan, beberapa pasien yang telah sembuh dari penyakit kanker dapat terus merasakan nyeri.

image : specialityclinic.com

Sangat penting untuk memulai perawatan nyeri kanker sedini mungkin

Nyeri kanker, atau ketidaknyamanan yang berasal dari penyakit maupun pengobatannya sebagian besar dapat dikendalikan. Tersedia beberapa jenis obat-obatan dan metode yang berbeda untuk mengendalikan nyeri kanker. Panderita kanker yang merasakan nyeri harus segera menginformasikannya kepada dokter. Semakin dini perawatan nyeri dimulai, mungkin akan semakin efektif.

Apa penyebab nyeri kanker?

Ada beberapa penyebab nyeri kanker, namun yang paling sering terjadi adalah ketika tumor menekan saraf atau organ tubuh, atau ketika sel-sel kanker menginvasi tulang atau organ tubuh. Perawatan kanker seperti kemoterapi, terapi radiasi, atau operasi juga mungkin menyebabkan nyeri.

Apa gejala nyeri kanker?

Gejala nyeri kanker bervariasi pada setiap individu. Tingkatan rasa nyeri yang timbul tergantung pada tipe, stadium atau penyebaran kanker, dan pain threshold (ambang nyeri) pada setiap individu. Rasa nyeri bertingkat mulai dari yang ringan dan sewaktu-waktu sampai yang berat dan terus menerus.

Obat-obatan apa yang digunakan untuk mengatasi nyeri kanker?

Nyeri ringan sampai sedang

Pereda nyeri : meliputi Asetaminofen / Parasetamol dan golongan Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drug (NSAID), seperti aspirin dan ibuprofen.Beberapa diantaranya dijual bebas, sedangkan yang lainnya memerlukan resep dokter. Pasien harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsi obat-obatan ini, terutama jika pasien sedang mendapatkan kemoterapi. Obat-obatan golongan NSAID dapat menggangu pembekuan darah.

Nyeri sedang sampai berat

Pereda nyeri golongan narkotik : meliputi kodein, morfin, hydrocodone (Lortab, Norco Vicodin), oxycodone (OxyContin, Oxyfast, Roxicodone), hydromorphone (Dilaudid, Exalgo), dan fentanyl (Actiq, Duragesic, Fentora). Obat-obatan ini memerlukan resep dokter, dan dapat dikonsumsi bersama-sama dengan obat-obatan pereda nyeri ringan seperti yang telah disebutkan di atas.

Rasa terbakar dan kesemutan

  • Antidepresan
    Obat-obatan antidepresan tertentu dapat digunakan untuk meringankan nyeri (walaupun pasien tidak mengalami depresi), seperti amitriptyline (Elavil, Endep, Vanatrip) dan nortriptyline (Pamelor).
  • Antikonvulsan (anti kejang)
    Antikonvulsan seperti gabapentin (Fanatrex, Gabarone, Neurontin) dan carbamazepine (Carbatrol, Equetro, Tegretol) tidak hanya digunakan sebagai anti kejang, namun juga untuk mengendalikan rasa terbakar dan kesemutan yang merupakan gejala dari kerusakan saraf.
  • Obat-obatan lainnya
    Korticosteroid seperti prednisone digunakan untuk memperkecil pembengkakan yang sering menyebabkan nyeri.

Dengan cara apa lagi nyeri kanker dapat diatasi?

Walaupun nyeri kanker biasa diatasi dengan obat-obatan, operasi untuk membuang tumor atau radiasi untuk menyusutkan ukuran tumor dapat dilakukan bersama-sama dengan obat-obatan untuk memberikan tambahan efek pereda nyeri.

Pada sebagian besar kasus, dokter menangani nyeri kanker dengan obat-obatan pereda nyeri yang disebut analgesik, atau dengan non-drug treatment, seperti fisioterapi (terapi fisik) dan rehabilitasi, imagery (sering disebut juga terapi mental atau self hypnosis, yaitu representasi mental dari stimulus-stimulus yang secara fisik tidak ada), biofeedback dan teknik relaksasi. Pilihan perawatan pereda nyeri lainnya meliputi nerve block, yang melibatkan penyuntikkan obat-obatan pereda nyeri pada atau di sekitar saraf atau tulang belakang.

Semoga artikel manajemen nyeri pada pasien kanker ini dapat memberi manfaat buat Anda.

Perawatan Kanker Paru-Paru

Artikel perawatan kanker paru-paru yang dapat Anda ketahui

Operasi kanker paru-paru

Operasi merupakan pilihan perawatan kanker paru-paru pada pasien dengan Non-Small Cell Lung Cancer (NSCLC) stadium dini. Sangat disayangkan, 60 – 80 % dari seluruh pasien memiliki stadium lanjut atau kanker yang sudah bermetastasis dan tidak cocok untuk operasi.

  • Pasien dengan NSCLC yang belum menyebar dapat bertoleransi terhadap operasi asalkan memiliki fungsi paru-paru yang memadai.
  • Sebagian atau seluruh lobus atau seluruh bagian paru-paru mungkin dibuang. Luasnya daerah operasi tergantung pada ukuran tumor, lokasi dan seberapa jauh penyebarannya.
  • Teknik yang disebut dengan cryosurgery terkadang digunakan pada kasus NSCLC. Pada cryosurgery, tumor dibekukan untuk menghancurkannya. Perawatan ini terutama dilakukan untuk meringankan kelelahan.
  • Cure rates (angka kesembuhan) untuk kanker pada daerah tepi paru-paru dengan ukuran yang kecil sekitar 80%.
  • Meskipun telah menjalani operasi pembuangan seluruh bagian tumor, sebagian besar pasien kanker paru-paru stadium dini mengalami rekurensi (kekambuhan) dan meninggal karenanya.
Operasi tidak dilakukan secara luas pada kasus Small Cell lung Cancer (SCLC). Karena SCLC menyebar secara luas dan cepat ke seluruh tubuh, pembuangan seluruh bagian tumor dengan operasi biasanya tidak memungkinkan.

Operasi kanker paru-paru termasuk operasi besar. Beberapa pasien mengalami rasa nyeri, kelelahan, kelemahan, dan sesak nafas setelah operasi. Sebagian besar pasien menemui masalah ketika melakukan pergerakan, batuk, dan menarik nafas. Masa penyembuhan setelah operasi kanker paru-paru membutuhkan waktu beberapa minggu bahkan sampai beberapa bulan.

Obat-obatan untuk kanker paru-paru

Kemoterapi menggunakan obat-obatan yang sangat kuat untuk membunuh sel-sel kanker. Kemoterapi merupakan terapi yang paling efektif untuk kasus SCLC. Kemoterapi dapat membantu mengendalikan pertumbuhan dan penyebaran kanker, namun hanya menyembuhkan pada sebagian kecil pasien saja. Kemoterapi juga mungkin digunakan untuk perawatan NSCLC stadium lanjut.

image : merdeka.com

Pilihan obat-obatan

Kemoterapi disebut perawatan sistemik karena obat-obatan memasuki aliran darah, beredar ke seluruh tubuh, dan membunuh sel-sel kanker baik di dalam maupun yang telah menyebar keluar dari paru-paru. Beberapa obat-obatan diberikan per oral (melalui mulut (diminum)), sedangkan yang lainnya disuntikkan melalui pembuluh darah (intravenous (IV)).

Penelitian dan uji klinis mempelajari obat-obatan kemoterapi yang berbeda-beda untuk perawatan kanker paru-paru. Onkologis (dokter yang spesialisasinya dalam bidang kanker) akan mendiskusikan dan merekomendasikan obat-obatan yang spesifik untuk kondisi yang dialami setiap pasien. Beberapa obat-obatan kemoterapi yang lebih umum digunakan untuk perawatan kanker paru-paru meliputi :

  • Carboplantin
  • Cisplatin
  • Docetaxel
  • Erlotinib
  • Etoposide
  • Gemcitabine
  • Irinotecan
  • Paclitaxel
  • Pemetrexed
  • Vinorelbine
Bevacizumab adalah obat intravena yang dapat membantu mencegah pembentukan pembuluh darah yang dapat mensuplai nutrisi pada tumor dan membantu sel-sel kanker berkembang dan menggandakan diri. Bevacizumab mungkin digunakan bersama obat-obatan kemoterapi lainnya seperti carboplatin dan paclitaxel untuk perawatan NSCLC.

Sebagian besar kemoterapi menimbulkan efek samping. Dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan untuk mengendalikan mual atau muntah yang timbul sebagai efek samping dari kemoterapi.

Kemoterapi mungkin diberikan sebelum operasi (disebut dengan terapi neoadjuvant) atau sesudah operasi (disebut dengan terapi adjuvant) untuk membunuh sel-sel kanker.

Perawatan lainnya

Radioterapi

Radioterapi adalah penggunaan sinar-X energi tinggi untuk membunuh sel-sel kanker dan menyusutkan ukuran tumor. Radiasi dapat berasal dari mesin diluar tubuh (radioterapi eksternal) atau dengan menempatkan material yang dapat menghasilkan radiasi (radio isotop) melalui tabung plastik kecil ke daerah dimana sel-sel kanker ditemukan (radioterapi internal). Radioterapi sering dikombinasikan dengan operasi dan/atau kemoterapi.

Pasien yang tidak dapat menjalani operasi mungkin akan mendapatkan Stereotactic Body Radiation Therapy (SBRT). Pada SBRT, radioterapi dosis tinggi ditargetkan pada kanker. Salah satu bentuk SBRT yang mungkin digunakan untuk perawatan tumor yang telah menyebar ke otak disebut dengan Gamma Knife Radiosurgery.

Radioterapi mungkin dilakukan untuk mencegah SCLC menyebar ke otak, dan disebut Prophylactic Cranial Irradiation (PCI).

Terkadang radioterapi diberikan selama prosedur operasi. Pada prosedur ini, radiasi difokuskan secara langsung pada tumor dan mempengaruhi jaringan sehat di sekitar tumor sekecil mungkin.

Radioterapi juga mungkin digunakan sebagai terapi paliatif untuk :

  • Menyusutkan ukuran tumor yang menyebabkan kesulitan menelan
  • Mengurangi tumor yang menyumbat saluran pernafasan
  • Meringankan nyeri akibat kanker yang telah menyebar ke tulang atau saraf tulang belakang

Radiofrequency Ablation (RFA)

Radiofrequency ablation menggunakan jarum kecil yang disisipkan melalui kulit. Energi dialirkan melalui jarum ke daerah tumor. Energi ini memanaskan dan membunuh sel-sel kanker. Energi ini juga merapatkan pembuluh darah kecil, sehingga mengurangi terjadinya pendarahan.

Terapi Laser

Terapi laser menggunakan sorotan sempit dari cahaya intensitas tinggi untuk menghancurkan sel-sel kanker. Terapi laser biasa digunakan sebagai terapi paliatif (untuk meningkatkan kualitas hidup penderita kanker) untuk membuang tumor yang menyumbat saluran pernafasan, namun tidak menyembuhkan kanker paru-paru.

Photodynamic Therapy (PDT)

Photodynamic therapy menggunakan sinar laser dan substansi khusus yang diaktifkan oleh cahaya (photofrin) untuk membunuh sel-sel kanker. Terapi ini biasa digunakan sebagai terapi paliatif (untuk meningkatkan kualitas hidup penderita kanker) untuk menghancurkan tumor yang menyumbat saluran pernafasan, namun tidak menyembuhkan kanker paru-paru. Pada uji klinis, terapi ini tampak membantu meringankan batuk, sesak nafas, dan batuk darah.

Cryosurgery (cryoablation)

Cryosurgery (cryoablation) membekukan tumor dan membunuhnya. Terapi ini merupakan percobaan dan hanya digunakan untuk uji klinis tertentu saja.

Kauterisasi

Kauterisasi dilakukan untuk membakar dan membuang tumor yang menyumbat saluran pernafasan.

Pilihan perawatan lainnya

Terapi oksigen

Terapi oksigen mungkin dapat meringankan sesak nafas, dan mungkin diberikan setelah operasi atau jika terjadi infeksi seperti pneumonia. Beberapa penderita Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) mungkin menggunakan oksigen sebagai terapi rutin.

Thoracentesis

Thoracentesis dilakukan untuk membuang cairan dari lapisan pembungkus paru-paru. Sejumlah besar cairan dapat menyebabkan nyeri dan sesak nafas.

Pleurodesis

Pleurodesis dilakukan untuk mencegah penumpukan cairan pada pleura (lapisan yang menyelimuti paru-paru). Pleurodesis adalah prosedur yang ditujukan untuk menyebabkan peradangan pada pleura. Jaringan yang mengalami iritasi akan bereaksi dengan menghasilkan jaringan parut, yang menyebabkan lapisan pleura luar dan dalam saling melekat, sehingga meniadakan ruang tempat penumpukan cairan di sekeliling paru-paru. Pleurodesis umumnya dilakukan sebagai terapi komplementer, untuk penumpukan cairan di sekeliling paru-paru yang terjadi lagi setelah thoracentesis berulang kali.

Terkadang terapi komplementer dilakukan bersama-sama dengan perawatan medis untuk membantu meringankan gejala kanker dan efek samping yang timbul akibat pengobatannya. Beberapa terapi komplementer yang mungkin sangat membantu antara lain :

  • Akupunktur untuk meringankan nyeri
  • Meditasi atau yoga untuk meringankan stress
  • Pijatan ringan atau biofeedback untuk mengurangi ketegangan
  • Latihan pernafasan untuk relaksasi
Bagi penderita kanker paru-paru, penelitian menunjukkan bahwa perawatan jiwa raga seperti yang telah disebutkan di atas mungkin membantu untuk dapat merasa lebih baik dan bertoleransi dengan baik terhadap pengobatan. Perawatan tersebut juga mungkin mengurangi nyeri pada punggung bagian bawah, nyeri pada persendian, sakit kepala, dan nyeri akibat pengobatan. Akupunktur juga mungkin membantu mengatasi mual dan muntah yang merupakan efek samping dari kemoterapi.

Sebelum mencoba terapi komplementer, diskusikan dengan dokter mengenai efek samping yang mungkin muncul. Melakukan terapi komplementer tidak berarti menggantikan posisi perawatan medis standar untuk pengobatan kanker paru-paru. Terapi komplementer mungkin hanya akan meningkatkan kualitas hidup penderita kanker dan membantu menghadapi stres akibat penyakit yang diderita dan efek samping yang timbul akibat pengobatannya.

Semoga artikel perawatan kanker paru-paru dapat menambah wawasan Anda tentang kanker paru-paru.

Monday, April 1, 2013

Jenis Kanker Paru-Paru & Tingkatan Stadium

Jenis kanker paru-paru & stadium - Kanker paru-paru secara luas diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu : small cell lung cancer (SCLC) dan non-small cell lung cancer (NSCLC). Klasifikasi ini didasarkan pada gambaran sel-sel tumor di bawah mikroskop. 2 jenis kanker paru-paru ini berkembang, menyebar, dan ditangani dengan cara yang berbeda. Oleh karena itu penting untuk membedakan kedua jenis ini.

image : canceradvice.co.uk

Jenis Kanker Paru-Paru

Small Cell lung Cancer (SCLC)

SCLC terjadi sekitar 20% dari seluruh kasus kanker paru-paru. SCLC merupakan jenis kanker paru-paru yang paling agresif dan berkembang cepat. SCLC berhubungan erat dengan kebiasaan merokok, dengan hanya 1% dari seluruh kasus terjadi pada penderita yang bukan perokok. SCLC cepat menyebar ke beberapa area dalam tubuh dan paling sering ditemukan setelah kanker menyebar luas.

Non-Small Cell Lung Cancer (NSCLC)

NSCLC merupakan jenis kanker paru-paru yang paling umum terjadi, yaitu terhitung sekitar 80% dari seluruh kasus kanker paru-paru. NSCLC memiliki 3 jenis utama yang diberi nama berdasarkan jenis sel yang ditemukan dalam tumor.

  • Adenocarcinomas
    Merupakan jenis NSCLC yang paling umum terjadi, sekitar 30 – 40 % dari seluruh kasus NSCLC. Jenis ini terutama terjadi pada wanita dan mereka yang tidak merokok. Sebagian besar kasus adenocarcinomas tumbuh di daerah tepi atau bagian luar paru-paru. Jenis ini memiliki kecenderungan untuk menyebar ke limfe (kelenjar getah bening) dan daerah yang jauh dari paru-paru. Bronchioloalveolar carcinoma merupakan sub jenis dari adenocarcinoma yang sering terjadi pada beberapa tempat dalam paru-paru dan menyebar ke dinding alveolus (gelembung tipis yang merupakan bagian akhir dari saluran pernfasan dan merupakan tempat terjadinya pertukaran udara). Pada thorax X-ray (foto roentgen dada) gambarannya terlihat seperti pneumonia (peradangan pada paru-paru, dimana alveolus yang berfungsi menyerap oksigen terisi dengan cairan).
  • Squamous cell carcinomas
    Jenis ini awalnya lebih umum terjadi dibandingkan dengan adenocarcinomas, saat ini terhitung sekitar 30% dari seluruh kasus NSCLC. Squamous cell carcinomas dikenal juga dengan nama epidermoid carcinomas. Squamous cell carcinomas paling sering tumbuh di daerah pusat paru-paru, yaitu bronkus (percabangan terbesar dari trakea (batang tenggorok) yang menuju ke paru-paru), paling sering menyebar ke seluruh bagian paru-paru, berkembang cukup besar dan membentuk lubang.
  • Large cell carcinomas
    Terkadang disebut juga undifferentiated carcinomas, merupakan jenis NSCLC yang paling jarang terjadi, terhitung 10%-15% dari seluruh kasus kanker paru-paru. Jenis ini memiliki kecenderungan yang tinggi untuk menyebar ke limfe (kelenjar getah bening) dan daerah yang jauh dari paru-paru.
  • Mixed tumor (tumor campur)
    Pada jenis ini tampak campuran dari beberapa jenis NSCLC yang berbeda.

Beberapa jenis kanker lainnya dapat tumbuh dalam paru-paru. Jenis ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan SCLC dan NSCLC, dengan total keseluruhan hanya 5 – 10 % dari seluruh kasus kanker paru-paru.

  • Bronchial carcinoids
    Tumor ini umumnya berukuran kecil (3 – 4 cm) ketika didiagnosis dan paling sering terjadi di bawah usia 40 tahun, dan tidak berhubungan dengan kebiasaan merokok. Carcinoid dapat bermetastasis dan sebagian kecil dari tumor ini mengeluarkan substansi yang menyerupai hormon. Carcinoid umumnya berkembang dan menyebar lebih lambat dibandingkan dengan bronchogenic cancers (SCLC dan NSCLC). Sebagian diantaranya dideteksi dini sehingga cukup memungkinkan untuk dibuang dengan cara operasi.
  • Kanker pada jaringan ikat paru-paru, seperti otot polos atau pembuluh darah, serta sel-sel yang terlibat dalam respon imun tubuh.
Seperti yang pernah didiskusikan dalam topik-topik sebelumnya, penyebaran kanker yang berasal dari bagian tubuh lainnya sering ditemukan pada paru-paru. Tumor ini dapat menyebar ke paru-paru melalui aliran darah, kelenjar limfe, atau secara langsung dari organ terdekat. Tumor ini biasanya multipel, tersebar di seluruh bagian paru-paru, dan lebih terkonsentrasi di bagian luar daripada di pusat paru-paru.

Stadium Kanker Paru-Paru

Stadium kanker paru-paru mengacu pada tingkatan seberapa jauh tumor menyebar dalam tubuh. Penentuan stadium kanker paru-paru melibatkan evaluasi ukuran tumor serta ada tidaknya metastasis pada limfe (kelenjar getah bening) atau organ lain. Penentuan stadium sangat penting untuk menentukan bagaimana tumor tertentu harus ditangani. Penentuan stadium juga sangat penting untuk memperkirakan prognosis, dimana stadium yang lebih tinggi memiliki prognosis yang lebih buruk dibandingkan dengan stadium yang lebih rendah.

Dokter melakukan beberapa pemeriksaan untuk dapat menentukan stadium kanker paru-paru secara akurat, meliputi pemeriksaan darah, X-ray, PET scan, CT scan, dan bone scan. Hasil pemeriksaan kimia darah yang abnormal mungkin menunjukkan adanya metastasis pada tulang atau hati. Prosedur radiologi mendokumentasikan ukuran tumor serta penyebarannya pada organ lain.

Non-Small Cell Lung Cancer (NSCLC), stadium ditentukan berdasarkan keparahannya :

  • Stadium I, kanker terbatas pada paru-paru
  • Stadium II dan III, kanker mungkin telah menyebar ke limfe (kelenjar getah bening)
  • Stadium IV, kanker telah menyebar keluar dari paru-paru ke bagian tubuh lainnya.
Small Cell Lung Cancer (SCLC), stadium menggunakan sistem berjenjang :

  • Limited Stage (LS), kanker terbatas pada daerah asalnya dalam paru-paru dan menyebar ke limfe (kelenjar getah bening)
  • Extensive Stage (ES), kanker telah menyebar ke bagian tubuh yang jauh dari paru-paru

Diagnosis Kanker Paru-Paru

Diagnosis (diagnosa) kanker paru-paru - Beberapa prosedur yang dapat memudahkan diagnosa kanker paru-paru adalah foto X-Ray, Bronkoskopi, CT Scan Toraks, USG Abdomen dan Biopsi Jarum Halus. Dokter akan mencurigai kanker paru-paru, jika dalam pemeriksaan fisik rutin ditemukan :

  • Pembengkakan limfe (kelenjar getah bening) di atas tulang selangka 
  • Sebuah gumpalan di perut
  • Pernafasan yang lemah
  • Suara yang abnormal pada paru-paru
  • Nyeri tumpul ketika dada ditekan
  • Kuku jari yang membulat
  • Ukuran pupil mata yang tidak seimbang
  • Kelopak mata yang menurun
  • Kelemahan pada satu sisi lengan
  • Pembesaran pembuluh darah di lengan, dada, atau leher
  • Pembengkakan wajah
image : webmd.com
Beberapa kasus kanker paru-paru menghasilkan peningkatan abnormal kadar hormon atau substansi tertentu (seperti kalsium) dalam darah. Jika seseorang menunjukkan gejala tersebut tanpa penyebab yang jelas, dokter akan mencurigainya sebagai kanker paru-paru.

Kanker yang awal terbentuknya di paru-paru ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya, seperti tulang, hati, kelenjar adrenal (anak ginjal), atau otak. Yang ditemukan pertama kali mungkin saja penyebarannya di tempat yang jauh terlebih dahulu, namun tetap disebut kanker paru-paru jika terdapat bukti bahwa kanker tersebut bermula dari paru-paru.

Ketika kanker paru-paru mulai menunjukkan gejala, biasanya terlihat pada pemeriksaan X-ray. Terkadang, secara tidak sengaja, kanker paru-paru yang belum menunjukkan gejala tampak sebagai bintik-bintik pada thorax X-ray yang dilakukan untuk tujuan lainnya. CT scan pada dada perlu dilakukan untuk pemeriksaan yang lebih detil.

Meskipun pemeriksaan dahak atau cairan paru-paru mungkin menunjukkan sel-sel kanker yang telah berkembang, diagnosis kanker paru-paru biasanya dipastikan melalui bronkoskopi. Dengan anestesi lokal, dokter mengarahkan tabung berkamera (bronkoskop) menuju daerah tumor, dimana sampel jaringan yang sangat kecil dapat diambil (biopsi).

Jika hasil biopsi telah memastikan kanker paru-paru, pemeriksaan lain akan dilakukan untuk menentukan tipe kanker dan seberapa jauh penyebarannya. Penyebarannya sel-sel kanker pada limfe (kelenjar getah bening) terdekat dapat dideteksi melalui mediastinoskopi. Sementara teknik pencitraan seperti MRI, CT scan, PET scan, atau bone scan dapat mendeteksi penyebaran kanker di bagian tubuh lainnya.

Cairan yang terdapat pada lapisan pembungkus paru-paru dapat dikeluarkan melalui jarum yang disebut thoracentesis. Prosedur ini selain dapat membantu menegakkan diagnosis kanker, juga dapat membantu memperbaiki gejala pernafasan. Jika hasil pemeriksaan negatif, Video-Assisted Thoracoscopic Surgery (VATS) mungkin dilakukan untuk memeriksa tumor pada lapisan pembungkus paru-paru dan mengambil jaringan (biopsi).
 

Pemeriksaan Kanker Paru-Paru

Pemeriksaan kanker paru-paru - Setelah mendengar gejala kanker paru-paru yang anda alami, dokter akan memformulasikan kemungkinan diagnosis kanker paru-paru. Dokter juga akan menanyakan beberapa pertanyaan, seperti riwayat kesehatan (penyakit yang pernah diderita, dan apakah pernah menjalani prosedur pembedahan), kebiasaan merokok dan riwayat pekerjaan, pola hidup, kesehatan secara umum, dan obat-obatan yang dikonsumsi.

image : tjejringen.com
 
Jika tidak terjadi hemoptisis (batuk darah), pemeriksaan kanker paru-paru pertama-tama mungkin akan dilakukan thorax X-ray (foto roentgen dada) untuk melihat penyebab gejala-gejala gangguan pernafasan. Namun foto roentgen tidak selalu menunjukkan abnormalitas. Selain itu tidak semua abnormalitas yang terlihat dalam foto roentgen merupakan kanker. Contohnya seseorang dengan jaringan parut atau endapan kalsium pada paru-paru pada foto roentgen akan terlihat gambaran menyerupai tumor.
 
Pada kebanyakan kasus, CT scan atau MRI akan menjelaskan masalah lebih jauh lagi.
  • Jika gejala yang dialami berat, thorax X-ray mungkin dilewati, dan akan segera dilakukan CT scan atau MRI.
  • Kelebihan CT scan dan MRI dibandingkan thorax X-ray yaitu menunjukkan gambaran yang lebih detil dan tampilan 3 dimensi.
  • CT scan dan MRI membantu menentukan stadium kanker dengan menunjukkan ukuran tumor.
  • CT scan dan MRI juga dapat membantu mengidentifikasi penyebaran kanker pada limfe (kelenjar getah bening) regional atau organ tubuh lainnya.
  • Salah satu masalah dari CT scan adalah peningkatan resiko terpapar radiasi. Masalah lainnya adalah tingginya hasil positif palsu.
Jika hasil roentgen dan scan seseorang menunjukkan adanya tumor, maka ia akan menjalani prosedur untuk menegakkan diagnosis.
  • Prosedur ini meliputi pengambilan sebagian kecil jaringan tumor (biopsi) atau sedikit volume cairan dari kantung yang menyelimuti paru-paru.
  • Sel-sel dan jaringan yang diambil akan diperiksa di bawah mikroskop oleh ahli patologi.
Pemeriksaan sputum
  • Sputum adalah lendir kental yang mungkin dikeluarkan ketika batuk (dahak)
  • Sel-sel yang terdapat dalam sputum diperiksa untuk melihat adanya tanda-tanda keganasan. Pemeriksaan ini disebut juga pemeriksaan sitologis.
  • Merupakan pemeriksaan sederhana yang terkadang dilakukan untuk mendeteksi kanker paru-paru, namun hasil pemeriksaan ini tidak sepenuhnya dapat dipercaya.
Bronkoskopi
  • Merupakan pemeriksaan endoskopi pada paru-paru (bronkoskop (tabung tipis dan fleksibel, dengan kamera diujungnya) disisipkan melalui mulut atau hidung kemudian turun ke trakea dan masuk ke bronkus)
  • Kamera yang sangat kecil tersebut mentransmisikan gambaran paru-paru ke dalam monitor.
  • Selain untuk melihat tumor dan penyebarannya dari monitor, bronkoskopi juga dapat dilakukan untuk mengambil sampel tumor untuk kemudian diperiksa di bawah mikroskop.
  • Prosedur ini tidak nyaman, oleh karena itu anestesi lokal dan sedatif diberikan pada mulut dan tenggorokan.
Semoga artikel pemeriksaan kanker paru-paru ini dapat bermanfaat bagi Anda.

Apa Penyebab Kanker Paru-Paru?

Apa penyebab kanker paru-paru? Kanker paru-paru merupakan salah satu jenis kanker yang paling mudah untuk dicegah, berikut ini beberapa penyebab kanker paru-paru.

Apa penyebab kanker paru-paru?

Rokok
Penyebab kanker paru-paru yang pertama adalah rokok, kanker paru-paru berhubungan erat dengan rokok. Sekitar 90% kanker paru-paru terjadi sebagai akibat dari konsumsi tembakau. Resiko terjadinya kanker paru-paru meningkat seiring jumlah rokok yang anda hisap dari waktu ke waktu. Dokter menyebut resiko ini dalam "pack-years of smoking history" (berapa bungkus rokok yang anda hisap per hari dikalikan dengan berapa tahun anda merokok).

image : mygenesishealth.com
Sebagai contoh, seseorang yang menghisap 2 bungkus rokok per hari dan sudah merokok selama 10 tahun, memiliki 20 pack-year of smoking history. Jika resiko terjadinya kanker paru-paru sudah meningkat bahkan hanya dengan 10 pack-year of smoking history saja, tentu saja mereka yang memiliki 20 pack-year of smoking history atau lebih akan memiliki resiko kanker paru-paru yang lebih besar lagi. Diperkirakan 1 dari 7 orang yang menghisap 2 bungkus rokok atau lebih per hari akan meninggal akibat kanker paru-paru.
 
Pipa cangklong atau cerutu juga dapat menyebabkan kanker paru-paru walaupun resikonya tidak setinggi rokok. Seseorang yang menghisap 1 bungkus rokok per hari memiliki resiko kanker paru-paru 25 kali lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok. Sedangkan mereka yang menghisap pipa cangklong atau cerutu hanya memiliki resiko kanker paru-paru 5 kali lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok.
 
Rokok tembakau mengandung lebih dari 4000 senyawa kimia, beberapa di antaranya telah terbukti bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker). 2 karsinogen utama dalam rokok tembakau adalah zat kimia yang dikenal sebagai nitrosamin dan Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAH). Resiko terjadinya kanker paru-paru menurun setiap tahun setelah berhenti merokok karena sel-sel normal berkembang dan menggantikan sel-sel paru-paru yang rusak akibat rokok. Resiko terjadinya kanker paru-paru bagi mereka yang dulunya merokok baru akan mulai mendekati resiko terjadinya kanker paru-paru pada mereka yang tidak pernah merokok sama sekali, setelah sekitar 15 tahun berhenti merokok.
 
Perokok pasif
Penyebab kanker paru-paru yang yang kedua adalah perokok pasif, yaitu seseorang yang tidak merokok namun menghirup asap rokok tembakau dari perokok yang berada dalam lingkungan yang sama, juga mengalami peningkatan faktor resiko terjadinya kanker paru-paru. Penelitian menunjukkan perokok pasif memiliki peningkatan resiko kanker paru-paru sebesar 24% jika dibandingkan dengan mereka yang hidup di lingkungan bebas rokok. Di Amerika Serikat diperkirakan 3000 orang yang meninggal akibat kanker paru-paru setiap tahun adalah perokok pasif.
 
Asbestos
Penyebab kanker paru-paru yang ketiga adalah serat asbestos. Serat asbestos adalah serat silikat yang dapat bertahan seumur hidup dalam jaringan paru-paru. Lingkungan kerja adalah tempat yang umum untuk terpapar serat asbestos, karena asbes dipergunakan secara luas di masa lalu sebagai bahan isolator panas dan penyekat suara. Saat ini, penggunaan asbes dibatasi bahkan dilarang di beberapa negara, seperti di Amerika Serikat. Kanker paru-paru dan mesothelioma (kanker pada pleura (lapisan pembungkus paru-paru) atau peritonium (lapisan rongga perut)) dihubungkan dengan serat asbestos. Merokok meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker paru-paru pada pekerja yang terpapar serat asbestos secara drastis. Pekerja yang terpapar serat asbestos dan tidak merokok memiliki resiko kanker paru-paru 5 kali lipat. Sedangkan jika ia merokok resikonya menjadi 50 – 90 kali lebih besar.
 
Gas radon
Penyebab kanker paru-paru keempat adalah gas radon. Gas radon adalah gas alam yang inert (non reaktif), berasal dari uranium yang meluruh dan memancarkan radiasi ionisasi. Gas radon dikenal sebagai penyebab kanker paru-paru, dengan perkiraan sekitar 12% kematian (15.000 – 22.000 orang per tahun) akibat kanker paru-paru disebabkan olehnya. Gas radon dapat keluar dari dalam tanah dan memasuki rumah melalui fondasi, lantai, dinding, langit-langit, saluran air maupun celah lainnya. Gas radon tidak dapat terlihat dan tidak berbau, namun dapat dideteksi dengan tes sederhana.
 
Kecenderungan genetik
Penyebab kanker paru-paru kelima adalan kecenderungan genetik. Walaupun mayoritas kanker paru-paru dihubungkan dengan rokok tembakau, fakta bahwa tidak semua perokok akhirnya terserang kanker paru-paru menunjukkan faktor lainnya seperti faktor genetik mungkin berperan dalam menyebabkan kanker paru-paru. Penelitian terbaru telah menemukan lokasi pada lengan panjang (q) kromosom nomor 6 yang mungkin mengandung gen yang meningkatkan kerentanan terjadinya kanker paru-paru pada perokok.
 
Riwayat kanker paru-paru sebelumnya
Penyebab kanker paru-paru keenam adalah riwayat kanker paru-paru sebelumnya. Orang yang selamat dari kanker paru-paru, memiliki resiko yang lebih besar untuk terserang kanker paru-paru kembali. Mereka yang selamat dari Non-Small Cell Lung Cancer (NSCLC) memiliki resiko tambahan 1-2% per tahun untuk terserang kanker paru-paru kembali, sedangkan mereka yang selamat dari Small Cell Lung Cancer (SCLC) resikonya mendekati 6% per tahun.
 
Polusi Udara
Penyebab kanker paru-paru yang ketujuh adalah polusi udara. Polusi udara dari kendaraan bermotor, industri, dan pembangkit tenaga listrik dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker paru-paru. Lebih dari 1% kematian akibat kanker paru-paru diperkirakan sebagai akibat dari polusi udara. Para ahli yakin bahwa terpapar udara yang berpolusi tinggi berkepanjangan dapat memberi resiko yang sama dengan perokok pasif.

Bagaimana cara mencegah kanker paru-paru?

Menghentikan kebiasaan merokok memang sulit, namun dapat dilakukan. Selama mempersiapkan diri untuk berhenti merokok, mulailah mengurangi jumlah rokok yang anda hisap per hari. Namun sebagian orang menganggap, berhenti merokok dengan metode "cold turkey" (berhenti merokok sekaligus dan tiba-tiba) lebih efektif dibandingkan mengurangi rokok secara bertahap.
 
Jika anda berada dalam lingkungan orang-orang yang merokok, beri mereka semangat untuk berhenti merokok dan minta mereka untuk tidak merokok di sekitar anda.
 
Jika anda bekerja di lingkungan yang terpapar bahan kimia penyebab kanker paru-paru, ambil langkah-langkah aman yang diperlukan untuk membatasi terhirupnya zat-zat tersebut.
 
Semoga artikel penyebab kanker paru-paru ini dapat menghindarkan kita dari serangan penyakit ini.

Thursday, March 28, 2013

Gejala dan Tanda Penyakit Kanker Paru-Paru

Gejala dan tanda penyakit kanker paru-paru - Pada stadium dini, kanker paru-paru normalnya tidak menunjukkan gejala. Gejala atau tanda kanker paru-paru mulai muncul biasanya karena sumbatan saluran pernafasan atau jika kanker telah menyebar luas dalam paru-paru, struktur di sekelilingnya, atau bagian tubuh lainnya.

 
Gejala kanker paru-paru atau tanda kanker paru-paru mungkin meliputi :

  • Batuk kronis, terkadang mengeluarkan dahak bercampur darah
  • Infeksi saluran pernafasan yang berulang, seperti bronchitis atau pneumonia
  • Sesak nafas, wheezing/mengi (suara nafas yang timbul akibat penyempitan saluran pernafasan) dan nyeri dada yang berkepanjangan
  • Suara serak
  • Pembengkakan pada leher dan wajah
  • Nyeri dan rasa lemah pada bahu, lengan, dan tangan
  • Kehilangan berat badan dan nafsu makan, sering demam, dan sakit kepala hebat
  • Kesulitan menelan

Bagaimana Jika Terkena Tanda Atau Gejala Kanker Paru-Paru?

Kunjungi dokter sesegera mungkin jika anda mengalami gejala-gejala berikut ini :

  • Hemoptisis (flek darah pada dahak ketika batuk)
  • Kehilangan berat badan
  • Kelelahan yang berkepanjangan
Segera pergi ke IGD Rumah Sakit terdekat jika terjadi gejala-gejala berikut ini :

  • Batuk yang mengeluarkan banyak darah
  • Sesak nafas yang tiba-tiba
  • Kelemahan yang tiba-tiba
  • Gangguan penglihatan yang tiba-tiba
  • Nyeri dada yang berkepanjangan
Info kesehatan : Segera berhenti merokok jika Anda memang perokok, karena sekitar 85% kanker paru-paru disebabkan oleh rokok.

Wednesday, March 27, 2013

Apa Itu Penyakit Kanker Paru-Paru & Penyebabnya

Apa itu penyakit kanker paru-paru & penyebabnya? - Walaupun kanker paru-paru merupakan penyebab utama kematian akibat kanker pada pria maupun wanita di Amerika Serikat, namun kanker paru-paru juga merupakan salah satu jenis kanker yang paling mudah untuk dicegah. Setidaknya 4 dari 5 kasus dikaitkan dengan rokok, dan hubungan sebab-akibat ini telah didokumentasikan secara luas.


Pada tahun 1920an, sejumlah besar pria mulai merokok, dan sepertinya hal ini merupakan respon terhadap meningkatnya periklanan. 20 tahun kemudian frekuensi kanker paru-paru pada pria meningkat tajam. Pada tahun 1940an, secara signifikan semakin banyak wanita yang menjadi perokok. 20 tahun kemudian, terjadi peningkatan dramatis kanker paru-paru pada wanita.

Tumor paru-paru hampir selalu bermula pada dinding bronkus (pipa percabangan saluran pernafasan yang menuju paru-paru) yang kenyal dan berwarna abu-abu kemerahan. Lebih dari 20 tipe tumor ganas yang bermula dari paru-paru (kanker paru-paru primer) telah teridentifikasi.
 
Tipe utama kanker paru-paru adalah small-cell dan non-small cell. Kanker paru-paru non-small cell yang lebih umum terjadi lebih jauh lagi dibagi menjadi squamous cell carcinoma, adenocarcinoma, dan large-cell carcinoma. Tumor campur juga mungkin terjadi.

Apa Itu Kanker Paru-Paru Non-Small Cell Lung Cancer (NSCLC)?

Squamous cell carcinoma biasanya bermula pada pertengahan bronkus, yang merupakan percabangan terbesar dari tenggorokan. Jumlahnya 30% dari seluruh kasus kanker paru-paru dan lebih umum terjadi pada pria dan perokok. Merupakan kanker paru-paru yang paling mudah dideteksi sedini mungkin, karena sel-selnya yang berbeda cenderung menampakkan diri pada pemeriksaan sampel lendir. Tipe kanker paru-paru ini cenderung paling mudah disembuhkan jika ditemukan sedini mungkin karena penyebarannya yang relatif lambat dan kebanyakan tidak menyebar keluar dari paru-paru.

Adenocarcinoma merupakan tipe kanker paru-paru yang paling umum terjadi. Jumlahnya 40% dari seluruh kasus kanker paru-paru dan paling umum ditemukan pada wanita dan bukan perokok. Kanker ini cenderung bermula pada tepi luar paru-paru pada percabangan saluran pernafasan yang lebih kecil. Kanker ini cenderung menyebar ke kelenjar getah bening dan organ-organ yang jauh dari paru-paru. Umumnya merupakan tumor campur dan pada awalnya tidak menunjukkan gejala.

Large-cell carcinomas adalah sekelompok kanker dengan sel-sel besar dan terlihat abnormal yang cenderung bermula pada tepi luar paru-paru. Tipe kanker ini paling jarang terjadi dan jumlahnya hanya 10%-15% dari seluruh kasus kanker paru-paru. Kanker ini memiliki kecenderungan yang tinggi untuk menyebar ke kelenjar getah bening dan organ-organ yang jauh dari paru-paru.

Apa Itu Kanker Paru-Paru Small Cell Lung Cancer (SCLC)?

Kanker ini merupakan bentuk yang paling agresif dari kanker paru-paru. Kanker ini biasanya bermula pada pertengahan bronkus yang besar. Kanker ini menyebar dengan cepat (biasanya dalam waktu 90 hari) walaupun belum menunjukkan gejala. Hal inilah yang membuatnya menjadi suatu ancaman yang sangat besar. Faktanya, pada 75% penderita tipe kanker ini, kankernya telah menyebar pada saat didiagnosis. Kanker ini biasanya bermetastasis ke hati, tulang, dan otak. Walaupun responsif terhadap kemoterapi, namun penderita kanker ini jarang yang dapat bertahan hidup untuk waktu yang panjang.

Prognosis (kemungkinan untuk sembuh) masing-masing penderita bervariasi, tergantung pada tipe kanker paru-paru yang diderita, kesehatan secara umum, dan stadium kanker pada saat didiagnosis.

Apa penyebab kanker paru-paru?

Sekitar 85% kanker paru-paru disebabkan oleh rokok dan seperti penyebab kanker lainnya, faktor genetik. Sebagai tambahan, ciri-ciri genetik tertentu pada seseorang telah diidentifikasikan sebagai faktor yang membuatnya lebih rentan terhadap kanker paru-paru dibandingkan orang lainnya yang terkait dengan substansi penyebab kanker paru-paru seperti yang ditemukan pada rokok.

Kendati demikian, seseorang yang merokok 1 bungkus per hari, memiliki kecenderungan 20 kali lebih besar untuk terserang kanker paru-paru dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok. Berhenti merokok dapat mengurangi resiko tersebut secara signifikan. Namun, mantan perokok selalu sedikit lebih rentan dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah merokok sama sekali. Selain itu, perokok pasif memiliki resiko terserang kanker paru-paru 30% lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang hidup di lingkungan yang bebas rokok.

Substansi penyebab kanker selain yang ditemukan pada rokok jika dihirup dari waktu ke waktu juga dapat menyebabkan kanker paru-paru. Namun para ahli masih belum sependapat mengenai berapa besar kadar yang terhirup sehingga substansi tersebut menjadi berbahaya dan menyebabkan kanker paru-paru. Pekerja yang terpapar asbestos (serat mineral silika) setiap hari memiliki resiko 90 kali lebih besar untuk terserang kanker paru-paru. Selain itu, pekerja yang terpapar debu uranium atau gas radon juga lebih rentan terhadap kanker paru-paru.

Paru-paru yang memiliki jaringan parut akibat penyakit atau infeksi, seperti scleroderma (penyakit autoimun yang menyerang jaringan ikat) atau tuberculosis lebih rentan terhadap kanker paru-paru. Karena tingginya frekuensi kanker paru-paru pada mereka yang banyak mengkonsumsi lemak dan kolesterol, maka beberapa peneliti berspekulasi bahwa diet mungkin juga berpengaruh terhadap resiko kanker paru-paru.

Apa yang akan terjadi bila anda terserang kanker paru-paru?

Kanker paru-paru dapat menyebabkan masalah pada jantung atau pernafasan, seperti :

  • Pleural effusion
    Penumpukan cairan di antara lapisan luar paru-paru dengan lapisan dalam rongga dada. Merupakan kondisi yang umum terjadi pada kanker paru-paru.
  • Batuk yang banyak mengeluarkan dahak bercampur darah
  • Pneumothorax
    Penumpukan udara di dalam rongga pleura, suatu ruangan di antara lapisan pembungkus paru-paru dengan dinding dalam rongga dada.
  • Bronchial obstruction (sumbatan pada saluran pernafasan)
  • Infeksi yang berulang, seperti pneumonia
  • Pericardial effusion
    Penumpukan cairan dalam ruangan di antara jantung dan kantung pembungkus jantung (pericardium). Merupakan kondisi yang tidak umum terjadi pada kanker paru-paru.
Seiring dengan perkembangannya, kanker paru-paru mungkin bermetastasis ke bagian tubuh lainnya. Kanker paru-paru diklasifikasikan dalam stadium yang membedakan ukuran kanker dan seberapa jauh penyebarannya dalam paru-paru maupun jaringan atau organ lainnya.

Dokter menentukan stadium kanker paru-paru berdasarkan informasi yang dikumpulkan melalui berbagai pemeriksaan seperti bone scan, PET scan, CT scan, dan X-ray. Stadium kanker merupakan faktor terpenting dalam memilih perawatan yang efektif.

Prognosis (akibat jangka panjang) kanker paru-paru bergantung pada sejauh mana perkembangan dan penyebarannya. Para ahli menyebut prognosis sebagai survival rate (angka kelangsungan hidup) dalam 5 tahun, yang berarti persentase penderita yang masih bertahan hidup setelah 5 tahun atau lebih sejak didiagnosis kanker paru-paru. Karena kanker paru-paru sering didiagnosis pada stadium lanjut, hanya 15% penderita yang mampu bertahan hidup setelah 5 tahun atau lebih sejak didiagnosis kanker paru-paru. Yang penting untuk diingat adalah bahwa angka tersebut hanyalah rata-rata. Setiap penderita mengalami kasus yang berbeda-beda, dan angka tersebut belum tentu menunjukkan apa yang akan terjadi pada anda.

Semoga artikel apa itu penyakit kanker paru-paru & penyebabnya dapat memberikan gambaran tentang bahaya kanker ini.