Monday, February 25, 2013

Penyebab Keguguran, Tanda, Gejala & Perawatan

Keguguran adalah kehilangan janin sebelum minggu ke-20 masa kehamilan. Istilah medis untuk keguguran adalah aborsi spontan, namun definisinya tidak seperti aborsi dalam istilah yang umum.

Lebih dari 80% keguguran terjadi tidak lebih dari 3 bulan pertama kehamilan. Keguguran jarang terjadi setelah 20 minggu masa kehamilan atau disebut dengan istilah late miscarriages.

Bagaimana gejala atau tanda-tanda keguguran?

Gejala tanda-tanda keguguran meliputi :

  • Perdarahan yang berkembang mulai dari ringan menjadi berat
  • Keram yang hebat
  • Nyeri pada perut
  • Demam
  • Lemah
  • Nyeri punggung
Jika anda mengalami gejala (tanda) seperti yang disebutkan di atas, segera kunjungi dokter obgyn (spesialis kandungan) atau pergi ke Rumah Sakit.

Apa penyebab keguguran?

Penyebab keguguran tidak diketahui secara pasti. Kebanyakan keguguran yang terjadi pada trimester pertama disebabkan oleh abnormalitas kromosom pada bayi. Kromosom adalah struktur yang sangat kecil di dalam sel tubuh yang membawa gen. Gen menentukan semua atribut fisik seseorang, seperti jenis kelamin, warna rambut dan mata, serta golongan darah. Kebanyakan masalah kromosom terjadi karena peluang, dan tidak berhubungan dengan kesehatan ibu atau ayahnya.

Keguguran juga dapat disebabkan oleh berbagai faktor lainnya, meliputi :

  • Infeksi
  • Lingkungan atau tempat kerja berbahaya, misalnya tingkat radiasi tinggi atau zat beracun
  • Masalah hormon
  • Keabnormalan rahim
  • Ketidakmampuan leher rahim (leher rahim mulai melebar dan membuka terlalu awal, di tengah masa kehamilan tanpa disertai rasa sakit atau tanda-tanda persalinan)
  • Gaya hidup, seperti merokok, minum alkohol, atau menggunakan obat-obatan terlarang
  • Gangguan sistem kekebalan tubuh, misalnya penyakit lupus
  • Penyakit ginjal yang parah
  • Penyakit jantung bawaan
  • Diabetes yang tidak terkontrol
  • Penyakit kelenjar tiroid
  • Radiasi
  • Obat-obatan tertentu
  • Malnutrisi berat
Sebagai tambahan, resiko keguguran meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Penelitian menunjukkan, resiko keguguran sebesar 12-15% pada wanita yang hamil di usia 20an dan meningkat menjadi 25% pada wanita yang hamil di usia 40an.

Tidak terbukti bahwa stres, aktivitas fisik, maupun hubungan seksual pada masa kehamilan dapat menyebabkan keguguran.

Bagaimana diagnosis dan perawatan keguguran?

Dokter akan melakukan pemeriksaan pelvic dan USG untuk memastikan keguguran. Jika keguguran telah sempurna dan rahim sudah kosong, tidak ada perawatan lebih lanjut yang dibutuhkan. Kadang-kadang, rahim belum benar-benar bersih dari sisa-sisa jaringan kehamilan, sehingga prosedur curettage (kuret) perlu dilakukan. Selama prosedur kuret berlangsung, leher rahim dilebarkan dan sisa jaringan kehamilan atau plasenta dikeluarkan dengan hati-hati dari rahim.

Sebagai alternatif, obat-obatan tertentu dapat diberikan untuk membantu tubuh anda mengeluarkan kandungan dari rahim. Kondisi ini mungkin lebih ideal bagi mereka yang ingin menghindari tindakan pembedahan dan bagi mereka yang kondisinya tidak stabil.

Jika keguguran tidak dapat dipastikan, namun anda mengalami gejala keguguran, bed rest mungkin disarankan untuk beberapa hari, dan anda mungkin akan menginap semalam di Rumah Sakit untuk observasi. Tes darah untuk memastikan kadar hormon kehamilan (hCG) diperlukan untuk memonitor perkembangan keguguran.

Ketika perdarahan berhenti, biasanya anda dapat kembali melakukan aktivitas normal. Jika leher rahim terbuka, anda mungkin didiagnosis dengan incompetent cervix (ketidakmampuan leher rahim) dan cerclage (prosedur penutupan leher rahim) mungkin dilakukan bila kehamilan masih dapat dilanjutkan.

Tes darah, tes genetik, ataupun obat-obatan mungkin diperlukan jika seorang wanita mengalami lebih dari dua kali keguguran berturut-turut (repeated miscarriage). Beberapa prosedur diagnostik digunakan untuk mengevaluasi penyebabnya, seperti misalnya biopsi endometrial (prosedur yang melibatkan pengambilan sejumlah kecil jaringan dari dinding rahim untuk diperiksa di bawah mikroskop) dan laparoskopi (prosedur bedah dimana dokter melihat organ pelvic dengan alat yang berlampu)

Dapatkah anda hamil lagi setelah mengalami keguguran?

Ya. Sedikitnya 85% wanita yang mengalami keguguran akan mengalami kehamilan dan persalinan normal sesudahnya. Mengalami keguguran tidak berarti anda memiliki masalah kesuburan. Di sisi lain, sekitar 1%-2% wanita mungkin mengalami keguguran berulang. Beberapa peneliti meyakini hal ini berhubungan dengan respon autoimun.

Jika anda mengalami dua kali keguguran berturut-turut, sebaiknya anda berhenti mencoba hamil lagi untuk sementara, gunakan alat kontrasepsi, dan minta dokter anda melakukan prosedur diagnostik untuk menentukan penyebab keguguran.

Berapa lama anda harus menunggu sebelum mencoba hamil lagi?

Beberapa dokter merekomendasikan untuk menunggu sampai waktu tertentu (dari satu siklus menstruasi sampai dengan 3 bulan) sebelum mencoba hamil lagi. Untuk mencegah terjadinya keguguran lagi, dokter mungkin akan merekomendasikan perawatan dengan progesteron, hormon yang dibutuhkan untuk menguatkan rahim.

Membutuhkan waktu untuk menyembuhkan fisik dan emosi setelah mengalami keguguran. yang terpenting, jangan salahkan diri anda. Konseling mungkin dibutuhkan untuk membantu mengatasi rasa kehilangan anda.

Dapatkah keguguran dicegah?

Biasanya keguguran tidak dapat dicegah dan sering terjadi karena kehamilan yang tidak normal. Jika masalah spesifik teridentifikasi melalui tes, perawatan yang tepat adalah pilihan yang tersedia. Terkadang, perawatan pada penyakit yang diderita ibu dapat memperbesar kemungkinan kehamilan yang normal.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

0 comments :

Post a Comment