Thursday, February 21, 2013

Diabetes Gestasional Pada Ibu Hamil

Diabetes gestasional pada ibu hamil dapat Anda baca pada artikel berikut ini.


Diabetes gestasional adalah penyakit diabetes yang terjadi selama masa kehamilan dan merupakan komplikasi kehamilan yang umum terjadi, melibatkan 4% wanita hamil.
 
Anda mungkin memiliki resiko terbesar mengidap diabetes gestasional jika anda :
  • Obesitas di masa kehamilan
  • Memiliki tekanan darah tinggi atau komplikasi medis lainnya
  • Melahirkan bayi > 4,5 kg pada kehamilan sebelumnya
  • Bayi meninggal dalam kandungan pada kehamilan sebelumnya
  • Melahirkan bayi dengan cacat lahir pada kehamilan sebelumnya
  • Mengidap diabetes gestasional pada kehamilan sebelumnya
  • Memiliki riwayat keluarga pengidap diabetes
  • Mengidap diabetes tipe 1 atau 2 sebelum kehamilan
  • Berusia di atas 30 tahun
Namun separuh dari wanita yang mengidap diabetes gestasional tidak memiliki faktor resiko seperti yang disebutkan di atas.
 
Jika dibiarkan tanpa perawatan, diabetes gestasional dapat menyebabkan komplikasi serius bagi bayi anda. Misalnya bayi tumbuh terlalu besar, sehingga meningkatkan resiko masalah selama proses persalinan, seperti cedera pada bahu dan lengan bayi. Bayi yang terlalu besar juga meningkatkan resiko anda melahirkan secara cesar atau melahirkan normal dengan bantuan alat seperti forceps atau vacuum. Bayi anda juga mungkin mengalami penurunan kadar gula secara tiba-tiba setelah kelahirannya, dan membutuhkan perawatan larutan gula yang diberikan melalui jarum pada pembuluh darah. Bayi anda juga mungkin memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengalami jaundice (suatu kondisi yang menyebabkan kuningnya kulit dan bagian putih mata) dan masalah pernapasan.
 
Resiko cacat lahir pada janin yang ibunya mengidap diabetes gestasional sangat rendah, karena kebanyakan diabetes gestasional terjadi setelah minggu ke-20 kehamilan, ketika janin sudah sepenuhnya berkembang. Resiko cacat lahir meningkat hanya jika anda mengidap diagnosis sebelum kehamilan yang tidak terdiagnosis atau jika anda memiliki kadar gula darah yang tidak terkontrol pada 6-8 minggu pertama kehamilan.
 
Jika anda pengidap diabetes gestasional, bayi anda tidak memiliki peningkatan resiko diabetes tipe 1 selama masa kanak-kanak. Namun, anak anda memiliki kecenderungan untuk mengidap diabetes tipe 2 di masa-masa yang akan datang serta kelebihan berat badan sepanjang hidupnya.
 
Pada kebanyakan kasus, kadar gula darah kembali normal setelah melahirkan. Namun sekali mengidap diabetes gestasional, anda memiliki kecenderungan untuk mengidapnya lagi pada kehamilan berikutnya. Anda juga memiliki peningkatan resiko mengidap penyakit diabetes di masa-masa yang akan datang. Wanita yang mengidap diabetes gestasional memiliki kemungkinan 50% mengidap diabetes 10-20 tahun setelah melahirkan. 

Penyebab diabetes gestasional

Diabetes gestasional merupakan akibat dari perubahan yang terjadi pada wanita selama masa kehamilan. Peningkatan kadar hormon tertentu (cortisol, estrogen, dan human placental lactogen) dapat berpengaruh pada kemampuan tubuh untuk mengendalikan kadar gula darah. Kondisi ini disebut insulin resisten. Biasanya pankreas (organ tubuh yang memproduksi insulin) dapat mengimbangi insulin resisten dengan meningkatkan produksi insulin (sekitar 3 kali kadar normal). Jika pankreas tidak dapat mencukupi peningkatan produksi insulin untuk menanggulangi efek dari peningkatan hormon, kadar gula darah anda akan meningkat dan menyebabkan diabetes gestasional.

Gejala diabetes gestasional

Wanita hamil dengan diabetes gestasional biasanya tidak menunjukkan gejala. Kebanyakan wanita mengetahui dirinya mengidap diabetes gestasional pada pemeriksaan kehamilan rutin.
Gejala yang sangat jarang, khususnya jika diabetes gestasional anda tidak terkontrol, anda mungkin merasakan :
  • Lebih haus
  • Lebih lapar dan makan lebih banyak
  • Lebih banyak buang air kecil

Bagaimana anda mengetahui bahwa anda mengidap diabetes gestasional?

Jika anda memiliki faktor resiko diabetes, seperti kelebihan berat badan, memiliki tekanan darah tinggi, atau memiliki riwayat keluarga pengidap diabetes, sebaiknya anda melakukan tes gula darah sebelum hamil atau segera setelah mengetahui anda hamil. Karena kebanyakan cacat lahir terjadi pada 3-6 minggu setelah pembuahan, sangat penting untuk mengontrol diabetes bahkan sebelum anda hamil.
 
Kebanyakan wanita didiagnosis mengidap diabetes gestasional pada masa 24-28 minggu kehamilan. Walaupun beberapa panduan menyarankan hanya wanita yang memiliki resiko diabetes gestasional saja yang diperiksa gula darahnya pada masa kehamilan, dokter biasanya akan merekomendasikan anda melakukan pemeriksaan gula darah pada minggu ke 24 dan 28 kehamilan, walaupun anda tidak beresiko. Pada pemeriksaan (glucose challenge screening test) tersebut, anda akan diberikan minuman yang sangat manis, mengandung 50 gram gula. Satu jam setelah minum larutan gula tersebut, kadar gula darah anda akan diperiksa.
 
Jika hasil glucose challenge screening test tersebut di atas normal (> 130-140 mg/dL), anda akan diminta kembali pada dokter untuk melakukan tes yang disebut glucose tolerance test.  Anda akan diminta berpuasa 8-12 jam sebelum tes dilakukan. Setelah darah anda di tes untuk melihat kadar gula darah puasa, anda akan diberikan minuman yang mengandung 100 gram glukosa. Darah anda akan di tes lagi 1, 2, dan 3 jam kemudian. Anda dikatakan mengidap diabetes gestasional jika 2 atau lebih tes menunjukkan hasil di atas normal.

Perawatan untuk diabetes gestasional

Jika anda mengidap diabetes gestasional, anda akan diminta mengikuti diet dan pola hidup sehat untuk menjaga gula darah anda tetap pada level aman.
 
Modifikasi diet
Anda akan diminta menemui ahli gizi untuk membantu anda mendesain diet plan yang rasional, tidak hanya untuk mengendalikan diabetes gestasional anda, namun juga tetap mendukung perkembangan bayi anda. Ahli gizi akan merekomendasikan total kalori harian yang sesuai dengan tinggi dan berat badan anda. Ahli gizi akan mengajari bagaimana untuk menyeimbangkan diet anda, mungkin dengan menyarankan bahwa 10-20% kalori berasal dari protein (seperti daging, keju, telur, seafood, dan polong-polongan); kurang dari 30% kalori berasal dari lemak (kurang dari 10% nya berasal dari lemak jenuh); dan sisanya berasal dari karbohidrat (seperti nasi, roti, sereal, pasta, buah-buahan dan sayur-sayuran)
 
Latihan fisik
Latihan fisik 4-5 kali seminggu membantu tubuh menggunakan insulin lebih efisien, yang membantu mengontrol kadar gula darah. Namun ikuti instruksi dokter mengenai latihan fisik yang cocok untuk anda.
 
Untuk memastikan penyesuaian diet dan/atau latihan fisik, kadar gula darah anda mungkin perlu di tes secara teratur sebelum makan dan 1 atau 2 jam sesudah makan, dengan mesin sederhana yang dapat digunakan di rumah (glucometer).
 
Jika kadar gula darah tetap meningkat walaupun telah mengikuti diet dan pola hidup sehat, anda mungkin membutuhkan suntikan insulin untuk mengendalikan kadar gula darah dan melindungi bayi anda. Namun, hanya sebagian kecil wanita hamil dengan diabetes gestasional yang mendapatkan insulin. Wanita hamil tidak direkomendasikan minum obat-obatan untuk mengendalikan kadar gula darah, berkaitan dengan efeknya yang membahayakan bagi bayi.
 
Walaupun kebanyakan wanita dengan diabetes gestasional dapat melahirkan secara normal melalui vagina, beberapa dokter cenderung lebih menyukai melahirkan bayi lebih awal dari taksiran persalinan melalui operasi cesar jika bayi terlalu besar.
 
Setelah melahirkan, dokter akan memastikan apakah kadar gula darah anda sudah kembali normal. Anda mungkin perlu melakukan tes gula darah kembali sekitar 6 minggu setelah melahirkan, dan setidaknya tiga tahun sekali setelahnya. Karena wanita hamil dengan diabetes gestasioanl memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengidap diabetes di masa-masa yang akan datang, beberapa dokter bahkan mungkin akan menyarankan agar tes gula darah dilakukan setiap tahun.

Bagaimana cara mencegah diabetes gestasional?

Tidak seorang pun yakin apakah mungkin untuk mencegah diabetes gestasional. Namun, langkah-langkah berikut ini mungkin akan menurunkan resiko tersebut :
  • Menghindari peningkatan berat badan yang berlebihan baik sebelum maupun selama masa kehamilan
  • Melakukan latihan fisik yang disarankan dokter
  • Diet seimbang
  • Menghindari obat-obatan yang dapat menyebabkan insulin resisten bertambah parah (seperti prednison dan obat-obatan sejenisnya)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

0 comments :

Post a Comment