Latihan Fisik Untuk Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 - Latihan fisik sangat penting dalam manajemen diabetes tipe 2. Dikombinasikan dengan diet sehat dan obat-obatan (jika diresepkan), latihan fisik dapat membantu mengontrol berat badan dan kadar gula darah anda.
- Meningkatkan penggunaan insulin oleh tubuh
- Membakar kelebihan lemak tubuh, membantu menurunkan dan mempertahankan berat badan normal. Penurunan lemak tubuh juga berakibat pada peningkatan sensitivitas tubuh terhadap insulin
- Meningkatkan kekuatan otot
- Meningkatkan kepadatan dan kesehatan tulang
- Menurunkan tekanan darah
- Membantu melindungi tubuh dari serangan penyakit jantung dan pembuluh darah dengan cara menurunkan kadar LDL (kolesterol "jahat")
- Meningkatkan sirkulasi darah dan menurunkan resiko terserang penyakit jantung
- Meningkatkan energi dan kemampuan kerja
- Menurunkan stres, mendorong relaksasi, serta melepaskan ketegangan dan kecemasan
Bagaimana latihan fisik mempengaruhi kadar gula darah?
Normalnya, insulin dilepaskan dari pankreas ketika
kadar gula dalam darah (glukosa) meningkat, misalnya setelah makan.
Insulin merangsang hati dan otot untuk menyerap kelebihan glukosa
ini. Hal ini mengakibatkan penurunan kadar gula darah.
Ketika kita melakukan latihan fisik, tubuh
membutuhkan energi atau bahan bakar (dalam bentuk glukosa) ekstra
menggerakkan otot. Untuk gerakan fisik yang cepat dan singkat,
seperti berlari mengejar bus, otot dan hati dapat melepaskan simpanan
glukosanya sebagai bahan bakar. Namun untuk latihan fisik yang ringan
dan kontinyu, otot menyerap glukosa hampir 20 kali laju normal. Hal
ini membantu menurunkan kadar gula darah.
Pada saat yang bersamaan, kadar insulin akan menurun, sehingga resiko
hipoglikemia (rendahnya kadar gula darah) dapat diminimalisir.
Namun latihan
fisik yang berat dapat memiliki efek yang berlawanan dan meningkatkan
kadar glukosa sementara tepat setelah anda berhenti bergerak. Tubuh
mengenali latihan fisik yang berat sebagai tekanan dan melepaskan
hormon yang memberitahu tubuh untuk meningkatkan kadar gula darah
untuk memberi bahan bakar pada otot. Jika anda memiliki penyakit diabetes, anda perlu mengecek kadar gula darah setelah latihan fisik.
Apakah kadar gula darah bisa menjadi sangat tinggi karena latihan fisik?
Ya, bisa saja. Pada beberapa kasus, anda sebaiknya
menghentikan latihan fisik ketika kadar gula darah anda menjadi
sangat tinggi.
Tipe latihan fisik apa yang terbaik untuk diabetes melitus tipe 2?
Latihan kekuatan
Penemuan terakhir menunjukkan latihan kekuatan
memiliki dampak yang sangat besar dalam membantu manajemen diabetes.
Penelitian terbaru menunjukkan, 16 minggu latihan fisik menghasilkan
perkembangan yang dramatis dalam mengontrol kadar gula dibandingkan
dengan obat-obatan diabetes. Selain itu, subyek penelitian menjadi
lebih kuat, berotot, kehilangan lemak tubuh, tidak depresi, dan
merasa lebih percaya diri.
Kemampuan aerobik
Setiap aktivitas yang
meningkatkan denyut jantung dan mempertahankannya untuk jangka waktu
yang lama akan mengembangkan kemampuan aerobik anda. Latihan aerobik
membantu menurunkan resiko diabetes tipe 2 dan membantu penderita
untuk mengontrol kadar gula darahnya lebih baik. Selain manfaat
kesehatan, latihan ini juga lebih menyenangkan dan menaikkan mood
anda. Sulit untuk merasa stress ketika anda berjalan di atas
treadmill atau berenang di kolam renang.
Tips latihan fisik pada diabetes tipe 2
- Untuk mengurangi resiko hipoglikemia, ikuti latihan fisik rutin, waktu makan, dan minum obat-obatan pada waktu yang sama setiap harinya.
- Latihan fisik yang lama (beberapa jam) dan berat (kemampuan maksimum) dapat menyebabkan tubuh anda memproduksi aderenalin dan hormon lainnya yang dapat menghalangi efek insulin dan menyebabkan kadar gula darah meningkat. Jika anda mengikuti latihan fisik seperti ini, insulin atau kalori yang terbuang mungkin perlu digantikan. Bicarakan pada dokter untuk menyesuaikan dosis obat diabetes anda.
- Hati-hati melakukan latihan fisik saat obat anda mencapai efek maksimumnya.
- Lakukan latihan fisik bersama dengan orang yang tahu anda mengidap diabetes dan tahu apa yang harus dilakukan jika mengalami reaksi hipoglikemia.
- Cek gula darah anda sebelum, selama, dan sesudah latihan fisik dan selalu bawa makanan/minuman yang mengandung karbohidrat seperti buah atau jus/sari buah, karena reaksi hipoglikemia bisa saja terjadi.
Tips khusus
- Diskusikan dengan dokter latihan fisik apa yang cocok untuk anda. Komplikasi diabetes seperti penyakit mata berat dan kerusakan saraf dapat membuat beberapa bentuk latihan fisik berbahaya bagi anda. Dokter juga harus menjadwalkan tes untuk melihat bagaimana respon jantung anda terhadap latihan fisik tersebut.
- Jangan melakukan latihan fisik jika kadar gula darah anda > 250 mg/dL dan keton positif. Hal ini mengindikasikan bahwa anda mungkin sudah kekurangan insulin dan latihan fisik hanya akan meningkatkan kadar gula darah anda.
General Exercise Guidelines and Precautions
- Mulailah perlahan-lahan dan tingkatkan kemampuan anda secara bertahap.
- Pilih aktivitas yang anda nikmati. Jadikan latihan fisik sebagai komitmen seumur hidup.
- Lakukan latihan fisik sedikitnya 3-4 kali seminggu (idealnya setiap hari), masing-masing sekitar 30 menit. Latihan fisik yang baik harus meliputi 5-10 menit pemanasan, 15-30 menit aerobik (misalnya berjalan kaki atau bersepeda), diikuti 5 menit pendinginan.
- Tambahkan latihan kekuatan atau ketahanan otot rutin 2-3 kali seminggu.
- Pergunakan sepatu yang baik dan lakukan perawatan kaki yang sesuai.
- Minum air sebelum, selama, dan sesudah latihan fisik untuk mencegah dehidrasi.
- Hentikan latihan fisik yang menyebabkan rasa sakit. Jika terus dilanjutkan, mungkin akan menyebabkan stres dan kerusakan pada sendi.
Haruskah menghentikan latihan fisik ketika berat badan ideal telah tercapai?
Latihan fisik merupakan komitmen seumur hidup. Tanpa
menghiraukan berat badan, anda harus melakukan latihan fisik
sedikitnya 150 menit dalam seminggu. Idealnya, anda tidak boleh
melewatkan 2 hari tanpa latihan fisik.
0 comments :
Post a Comment