Diabetes melitus tipe 2 adalah penyakit diabetes yang umum dijumpai dan merupakan non-insulin dependant diabetes.
Berbeda dengan diabetesmelitus tipe 1, dalam tubuh penderita diabetes tipe 2 pankreas mampu
memproduksi insulin namun jumlahnya tidak cukup atau tubuh tidak
dapat menggunakan insulin sebagaimana mestinya (insulin
resistance), sehingga glukosa (gula darah) tidak dapat masuk ke
dalam sel-sel tubuh. Ketika kadar gula dalam darah lebih tinggi dari
kadar gula yang ada dalam sel-sel tubuh, maka sel-sel tubuh tidak
dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Masalah yang berkaitan
dengan meningkatnya kadar gula dalam darah meliputi :- Kerusakan tubuhDari waktu ke waktu, tingginya kadar gula darah dapat merusak sel-sel saraf dan pembuluh darah kecil pada mata, ginjal serta jantung dan dapat memicu terjadinya atherosclerosis (pengerasan pembuluh nadi besar) yang menyebabkan serangan jantung dan strok.
- DehidrasiMeningkatnya kadar gula darah dapat meningkatkan urinasi/buang air kecil. Ketika ginjal kehilangan glukosa melalui urin, sejumlah besar air juga ikut hilang dan menyebabkan dehidrasi.
- Hyperosmolar nonketotic diabetic comaKetika penderita menjadi sangat sakit atau mengalami dehidrasi berat dan tidak dapat minum cukup cairan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang, ia dapat mengalami komplikasi yang dapat mengancam jiwa ini.
Mereka yang beresiko tinggi terkena diabetes melitus tipe 2
- Mereka yang berusia di atas 45 tahun
- Mereka yang kelebihan berat badan atau obesitas
- Wanita hamil (gestational diabetes)
- Mereka yang memiliki riwayat keluarga diabetes tipe 2
- Mereka yang jarang beraktivitas
- Mereka yang memiliki kadar HDL kolesterol rendah atau trigliserida tinggi
- Mereka yang bertekanan darah tinggi
- Anggota ras atau etnik tertentu
Penyebabnya diabetes melitus tipe 2
Walaupun penyakit ini lebih umum ditemui
dibandingkan diabetes tipe 1, namun penyebabnya belum dipahami benar
dan sepertinya disebabkan oleh banyak faktor dan bukan suatu masalah
tunggal.
Diabetes melitus tipe 2 dapat diturunkan dalam keluarga,
namun secara pasti bagaimana ia diwariskan atau seperti apa identitas
faktor genetik tunggalnya tidak diketahui.
Gejalanya diabetes melitus tipe 2
Seringkali, penderita diabetes tipe 2 tidak
menunjukkan gejala. Gejala yang timbul dapat bervariasi pada
masing-masing individu dan meliputi :
- Meningkatnya rasa haus
- Meningkatnya rasa lapar (khususnya setelah makan)
- Mulut kering
- Mual dan kadang-kadang muntah
- Sering buang air kecil
- Lemah dan rasa cepat lelah
- Penglihatan kabur
- Mati rasa atau kesemutan pada tangan atau kaki
- Sering mengalami infeksi kulit, saluran kencing atau vagina
- Luka yang lambat sembuh
Pada beberapa kasus yang jarang ditemui, penderita
dapat didiagnosis diabetes tipe 2 setelah ia datang ke Rumah Sakit
dalam keadaan diabetic coma.
Bagaimana diabetes tipe 2 didiagnosis
Pertama-tama petugas kesehatan akan memeriksa kadar
gula darah dalam keadaan puasa atau 2 jam setelah makan (glucose
tolerance test). Atau kita dapat melakukan tes yang disebut
hemoglobin A1c yang merefleksikan kadar gula darah rata-rata dalam
2-3 hari yang lalu. Sebagai tambahan, petugas kesehatan dapat melihat
kadar glukosa ataupun keton dalam urin.
Komplikasi yang berkaitan dengan diabetes tipe 2
Ketika diabetes tipe 2 tidak dikontrol dengan baik,
ada beberapa masalah serius yang bahkan dapat mengancam jiwa dapat
terjadi, seperti :
- RetinopatiWalaupun awalnya penderita tidak memiliki gangguan penglihatan, namun dengan berkembangnya penyakit diabetes tipe 2, ia mulai mengalami masalah pada mata. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengontrol tidak hanya kadar gula darah tapi juga tekanan darah dan kadar kolesterol untuk mencegah perkembangan penyakit mata ini. Untungnya, pada kebanyakan kasus, kehilangan penglihatan yang terjadi tidak signifikan.
- Kerusakan ginjalResiko penyakit ginjal meningkat dari waktu ke waktu, maksudnya semakin lama penyakit diabetes anda derita, semakin besar pula resiko terkena penyakit ginjal. Bila tidak terdiagnosis dan tertangani sedini mungkin, komplikasi ini dapat menyebabkan terjadinya gagal ginjal.
- Gangguan peredaran darah dan kerusakan sarafKerusakan pembuluh darah dapat meningkatkan resiko terjadinya stroke dan serangan jantung seperti halnya penyakit pada pembuluh darah tepi. Kerusakan saraf dan atherosclerosis dapat menyebabkan berkurangnya sensasi saraf dan buruknya sirkulasi darah di kaki. Hal ini dapat menyebabkan meningkatnya infeksi dan mudahnya terjadi borok yang buruk penyembuhannya sehingga meningkatkan resiko untuk amputasi. Kerusakan saraf juga dapat menyebabkan terjadinya masalah pencernaan seperi mual, muntah, dan diare.
Download diabetes melitus tipe 2 dalam bentuk PDF silahkan klik disini
Baca juga info kesehatan mengenai diabetes melitus tipe 1
Baca juga info kesehatan mengenai diabetes melitus tipe 1
0 comments :
Post a Comment