Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan suatu keadaan yang berbahaya karena dapat menyebabkan stroke, serangan jantung, gagal jantung, atau penyakit ginjal. Tujuan dari perawatan hipertensi adalah untuk menurunkan tekanan darah dan melindungi organ-organ penting seperti otak, jantung, dan ginjal dari kerusakan. Berdasarkan penelitian, perawatan hipertensi telah dikaitkan dengan penurunan resiko stroke (35 – 40 %), serangan jantung (20 – 25 %), dan gagal jantung (lebih dari 50%).
Klasifikasi tekanan darah :
- Normal : < 120/80
- Prehipertensi : sistolik 120 – 139 ; diastolik 80 – 89
- Hipertensi stadium 1 : sistolik 140 – 159 ; diastolik 90 – 99
- Hipertensi stadium 2 : 160/100 atau lebih
Semua pasien dengan tekanan darah lebih dari 120/80
harus dimotivasi untuk memodifikasi pola hidup, seperti diet sehat,
berhenti merokok, dan lebih banyak berolahraga. Pemberian obat-obatan
direkomendasikan untuk menurunkan tekanan darah menjadi kurang dari
140/90. Bagi penderita diabetes atau penyakit ginjal kronis tekanan
darah yang direkomendasikan adalah kurang dari 130/80.
Menurunkan tekanan darah dengan perubahan pola hidup
Sebuah langkah penting dalam pencegahan dan
pengobatan tekanan darah tinggi adalah pola hidup sehat. Anda dapat
menurunkan tekanan darah dengan perubahan pola hidup seperti berikut
ini :
- Menurunkan berat badan jika anda memiliki kelebihan berat badan atau obesitas
- Berhenti merokok
- DASH (Dietary Approach to Stop Hypertension) yang meliputi makan lebih banyak buah-buahan, sayur-sayuran dan produk olahan susu yang low-fat, serta mengurangi asupan lemak.
- Mengurangi kandungan sodium (natrium) dalam makanan sampai kurang dari 1.500 mg per hari jika anda mengidap hipertensi. Orang dewasa yang sehat perlu membatasi asupan natrium sampai tidak lebih dari 2.300 mg (sekitar 1 sendok teh garam) per hari.
- Melakukan latihan aerobik secara teratur, seperti jalan cepat sedikitnya 30 menit dalam sehari, beberapa hari dalam seminggu
- Membatasi konsumsi alkohol
Selain menurunkan tekanan darah, langkah-langkah ini
juga dapat meningkatkan efektifitas obat-obatan hipertensi.
Obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah
Tipe obat-obatan yang digunakan untuk mengobati
hipertensi, meliputi :
- Angiotensin-Converting Enzyme (ACE) inhibitors
- Angiotensin II Receptor Blockers (ARB)
- Diuretics
- Beta-blockers
- Calcium Channel Blockers (CCB)
- Alpha-blockers
- Alpha-agonists
- Renin inhibitors
Obat-obatan
diuretik seringkali direkomendasikan sebagai terapi baris pertama
pada sebagian besar penderita hipertensi.
Namun, dokter
mungkin akan memulai dengan obat selain diuretik sebagai terapi baris
pertama jika anda memiliki masalah kesehatan tertentu. Misalnya, ACE
inhibitors seringkali merupakan pilihan bagi penderita diabetes.
Jika tekanan
sistol/diastol anda lebih tinggi 20/10 angka dari yang seharusnya,
dokter mungkin akan mempertimbangkan untuk memulai perawatan dengan
memberikan 2 obat (kombinasi).
Follow-Up Treatment
Setelah memulai perawatan hipertensi, anda harus
mengunjungi dokter sedikitnya 1 kali dalam sebulan sampai tercapai
tekanan darah yang ditargetkan. 1 atau 2 kali setahun, dokter akan
memeriksa kadar potasium (kalium) dalam darah (obat-obatan diuretik
dapat menurunkannya, sedangkan ACE
inhibitors dan ARB mungkin meningkatkannya) dan elektrolit lainnya
serta kadar BUN (Blood Urea Nitrogen)/kreatinin (untuk memeriksa
kesehatan ginjal).
Setelah tekanan darah yang ditargetkan tercapai,
anda sebaiknya mengunjungi dokter setiap 3 – 6 bulan, tergantung
pada apakah anda mengidap penyakit lainnya, seperti gagal jantung.
0 comments :
Post a Comment