Monday, August 26, 2013

Apa Itu Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

Artikel kesehatan berikut menjelaskan tentang apa itu hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Apa itu hipertensi?

Hipertensi atau tekanan darah tinggi, merupakan penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah) yang paling umum terjadi.

Tekanan darah mengacu pada kekuatan darah dalam mendorong dinding arteri (pembuluh nadi) ketika mengalir ke seluruh tubuh. Seperti udara dalam ban atau air dalam selang, darah memenuhi arteri dalam kapasitas tertentu. Seperti halnya tekanan udara yang terlalu besar dapat merusak ban atau tekanan air yang terlalu besar dapat merusak selang, tekanan darah yang tinggi juga dapat mengancam arteri dan mendorong terjadinya kondisi yang dapat mengancam jiwa seperti penyakit jantung dan stroke.

From symptoms to treatment to prevention

Hipertensi merupakan penyebab utama terjadinya stroke dan serangan jantung. Di Amerika Serikat, lebih dari 30% orang dewasa mengalami tekanan darah tinggi.

Jika anda memiliki tekanan darah tinggi, anda mungkin akan mengetahuinya ketika menjalani pemeriksaan kesehatan rutin atau ketika pengukuran tekanan darah. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan diagnosis yang tepat dan pergunakan kesempatan untuk mempelajari apa yang dapat anda lakukan untuk mengontrol tekanan darah.

Bagaimana cara mengukur tekanan darah?

Pembacaan tekanan darah tampak dalam 2 angka. Angka yang pertama menandakan tekanan sistolik atau tekanan dalam arteri ketika jantung berdetak dan mengisinya dengan darah. Angka yang kedua menandakan tekanan diastolik atau tekanan dalam arteri ketika jantung beristirahat diantara denyutan.

Tekanan darah yang normal meningkat secara konstan dari sekitar 90/60 ketika lahir sampai sekitar 120/80 pada orang dewasa yang sehat. Jika tekanan darah anda diukur segera setelah anda menyampaikan pidato atau berjoging sejauh 5 mil, hasilnya pasti akan tampak tinggi. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan, karena merupakan hal yang alami bagi tekanan darah untuk meningkat atau menurun seiring dengan perubahan aktivitas atau status emosional.

Hal yang normal pula jika tekanan darah bervariasi pada tiap orang, bahkan pada tiap bagian tubuh. Namun ketika tekanan darah anda tetap tinggi secara konsisten, berkonsultasilah dengan dokter mengenai perawatannya. Tekanan darah yang tinggi memaksa jantung untuk bekerja melebihi kapasitas normalnya. Seiring dengan cedera pada pembuluh darah, hipertensi juga dapat menyebabkan kerusakan otak, mata, dan ginjal.

Mereka yang memiliki tekanan darah 140/90 atau lebih, yang diukur sedikitnya dalam 2 kesempatan yang berbeda, dianggap memiliki tekanan darah tinggi. Jika tekanan darah tetap tinggi, dokter mungkin akan memulai perawatan. Mereka yang memiliki tekanan darah 200/130 atau lebih, membutuhkan perawatan sesegera mungkin. Penderita diabetes harus menjalani pengobatan jika tekanan darahnya meningkat di atas 130/80, karena mereka telah memiliki resiko yang tinggi terhadap penyakit jantung.

Peneliti mengidentifikasikan mereka yang memiliki tekanan darah sedikit lebih tinggi dari 120/80 dalam kategori pre-hipertensi atau beresiko tinggi terhadap terjadinya hipertensi. Pre-hipertensi dianggap meningkatkan kecenderungan terhadap kerusakan arteri dan jantung, otak, serta ginjal, sehingga beberapa dokter merekomendasikan perawatan sesegera mungkin, meskipun tidak ada bukti bahwa hal ini dapat membantu dalam jangka panjang.

Meskipun demikian, beberapa penderita hipertensi tidak menyadari bahwa mereka memiliki tekanan darah tinggi. Bahkan, hipertensi sering disebut "silent killer" karena jarang menunjukkan gejala, bahkan ketika telah mengakibatkan kerusakan yang serius di dalam tubuh. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, tekanan darah tinggi dapat menyebabkan gangguan penglihatan, serangan jantung, stroke, dan kondisi fatal lainnya, seperti gagal ginjal.
Hipertensi mungkin juga menyebabkan gagal jantung, suatu kondisi yang dapat menyebabkan masalah pernafasan. Tekanan darah yang sangat tinggi, dengan tekanan diastolik lebih dari 130 dan tekanan sistolik lebih dari 200, dikategorikan dalam malignant hypertension. Malignant hypertension merupakan suatu kondisi berbahaya yang mungkin berkembang dengan cepat dan menyebabkan kerusakan organ yang cepat pula, sehingga membutuhkan perhatian medis sesegera mungkin.
Untungnya, tekanan darah tinggi dapat dikontrol secara efektif. Langkah pertamanya adalah pengukuran tekanan darah secara teratur.

Siapa saja yang dapat menderita hipertensi?

Tekanan darah tinggi cenderung terjadi pada :
  • Mereka yang memiliki riwayat keluarga menderita tekanan darah tinggi, penyakit jantung, atau diabetes
  • Mereka yang berusia di atas 55 tahun
  • Mereka yang kelebihan berat badan
  • Mereka yang kurang melakukan aktifitas fisik
  • Mereka yang memiliki kebiasaan minum-minuman keras
  • Mereka yang memiliki kebiasaan merokok
  • Mereka yang banyak mengkonsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh dan garam
  • Mereka yang sering mengkonsumsi obat-obatan NSAID (seperti ibuprofen dan aspirin), dekongestan, dan obat-obatan terlarang seperti kokain.

Apa penyebab tekanan darah tinggi?

Essential Hypertension
Pada 95% kasus hipertensi di Amerika Serikat, penyebab yang mendasari terjadinya tekanan darah tinggi tidak dapat ditentukan. Tipe tekanan darah tinggi ini disebut dengan hipertensi esensial.
 
Meskipun penyebabnya masih agak misterius, hipertensi esensial telah dikaitkan dengan beberapa faktor resiko. Tekanan darah tinggi cenderung diwariskan dalam keluarga dan cenderung menyerang pria dibandingkan dengan wanita. Usia dan ras juga memainkan peranan. Di Amerika Serikat, orang kulit hitam memiliki kecenderungan terhadap hipertensi 2 kali lipat dibandingkan dengan orang kulit putih, meskipun kesenjangan ini mulai menyempit pada usia sekitar 44 tahun. Setelah usia 65 tahun, wanita kulit hitam memiliki insiden hipertensi tertinggi.
 
Hipertensi esensial juga banyak dipengaruhi oleh diet dan gaya hidup. Hubungan antara garam dan tekanan darah tinggi sangatlah menarik. Mereka yang tinggal di pulau-pulau di bagian utara Jepang mengkonsumsi lebih banyak garam per kapita dibandingkan dengan orang-orang di belahan dunia lainnya dan memiliki insiden hipertensi esensial tertinggi. Sebaliknya, orang-orang yang tidak menambahkan garam ke dalam makanannya tidak menunjukkan jejak tanda-tanda hipertensi esensial.
 
Penderita tekanan darah tinggi sensitif terhadap garam, maksudnya bahwa asupan garam yang melebihi kebutuhan dianggap berlebihan bagi tubuh dan meningkatkan tekanan darah. Faktor lain yang telah dikaitkan dengan hipertensi esensial meliputi obesitas, diabetes, stres, asupan potasium (kalium), kalsium, dan magnesium yang tidak memadai, kurangnya aktifitas fisik, dan kecanduan alkohol.
 
Secondary Hypertension
Ketika penyebab langsung tekanan darah tinggi dapat diidentifikasi, kondisi ini disebut dengan hipertensi sekunder. Diantara penyebab hipertensi sekunder yang diketahui, penyakit ginjal menduduki peringkat tertinggi. Hipertensi juga dapat dipicu oleh tumor maupun abnormalitas lainnya yang menyebabkan adrenal (kelenjar anak ginjal) melepaskan hormon yang meningkatkan tekanan darah dalam jumlah berlebihan. Pil KB, terutama yang mengandung estrogen dan kehamilan dapat meningkatkan tekanan darah, seperti halnya obat-obatan yang dapat menyempitkan pembuluh darah.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

0 comments :

Post a Comment