Artikel kesehatan berikut menjelaskan tentang apa itu hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Apa itu hipertensi?
Hipertensi atau tekanan darah tinggi, merupakan penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah) yang paling umum terjadi.Tekanan darah mengacu pada kekuatan darah dalam mendorong dinding arteri (pembuluh nadi) ketika mengalir ke seluruh tubuh. Seperti udara dalam ban atau air dalam selang, darah memenuhi arteri dalam kapasitas tertentu. Seperti halnya tekanan udara yang terlalu besar dapat merusak ban atau tekanan air yang terlalu besar dapat merusak selang, tekanan darah yang tinggi juga dapat mengancam arteri dan mendorong terjadinya kondisi yang dapat mengancam jiwa seperti penyakit jantung dan stroke.
Hipertensi merupakan penyebab utama terjadinya
stroke dan serangan jantung. Di Amerika Serikat, lebih dari 30% orang
dewasa mengalami tekanan darah tinggi.
Jika anda memiliki tekanan darah tinggi, anda
mungkin akan mengetahuinya ketika menjalani pemeriksaan kesehatan
rutin atau ketika pengukuran tekanan darah. Pastikan untuk
berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan diagnosis yang tepat dan
pergunakan kesempatan untuk mempelajari apa yang dapat anda lakukan
untuk mengontrol tekanan darah.
Bagaimana cara mengukur tekanan darah?
Pembacaan tekanan darah tampak dalam 2 angka. Angka
yang pertama menandakan tekanan sistolik atau tekanan dalam arteri
ketika jantung berdetak dan mengisinya dengan darah. Angka yang kedua
menandakan tekanan diastolik atau tekanan dalam arteri ketika jantung
beristirahat diantara denyutan.
Tekanan darah yang normal meningkat secara konstan
dari sekitar 90/60 ketika lahir sampai sekitar 120/80 pada orang
dewasa yang sehat. Jika tekanan darah anda diukur segera setelah anda
menyampaikan pidato atau berjoging sejauh 5 mil, hasilnya pasti akan
tampak tinggi. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan, karena merupakan
hal yang alami bagi tekanan darah untuk meningkat atau menurun
seiring dengan perubahan aktivitas atau status emosional.
Hal yang normal pula jika tekanan darah bervariasi
pada tiap orang, bahkan pada tiap bagian tubuh. Namun ketika tekanan
darah anda tetap tinggi secara konsisten, berkonsultasilah dengan
dokter mengenai perawatannya. Tekanan darah yang tinggi memaksa
jantung untuk bekerja melebihi kapasitas normalnya. Seiring dengan
cedera pada pembuluh darah, hipertensi juga dapat menyebabkan
kerusakan otak, mata, dan ginjal.
Mereka yang memiliki tekanan darah 140/90 atau
lebih, yang diukur sedikitnya dalam 2 kesempatan yang berbeda,
dianggap memiliki tekanan darah tinggi. Jika tekanan darah tetap
tinggi, dokter mungkin akan memulai perawatan. Mereka yang memiliki
tekanan darah 200/130 atau lebih, membutuhkan perawatan sesegera
mungkin. Penderita diabetes harus menjalani pengobatan jika tekanan
darahnya meningkat di atas 130/80, karena mereka telah memiliki
resiko yang tinggi terhadap penyakit jantung.
Peneliti mengidentifikasikan mereka yang memiliki
tekanan darah sedikit lebih tinggi dari 120/80 dalam kategori
pre-hipertensi atau beresiko tinggi terhadap terjadinya hipertensi.
Pre-hipertensi dianggap meningkatkan kecenderungan terhadap kerusakan
arteri dan jantung, otak, serta ginjal, sehingga beberapa dokter
merekomendasikan perawatan sesegera mungkin, meskipun tidak ada bukti
bahwa hal ini dapat membantu dalam jangka panjang.
Meskipun demikian, beberapa penderita hipertensi
tidak menyadari bahwa mereka memiliki tekanan darah tinggi. Bahkan,
hipertensi sering disebut "silent killer" karena jarang
menunjukkan gejala, bahkan ketika telah mengakibatkan kerusakan yang
serius di dalam tubuh. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, tekanan darah
tinggi dapat menyebabkan gangguan penglihatan, serangan jantung,
stroke, dan kondisi fatal lainnya, seperti gagal ginjal.
Hipertensi mungkin juga menyebabkan gagal jantung,
suatu kondisi yang dapat menyebabkan masalah pernafasan. Tekanan
darah yang sangat tinggi, dengan tekanan diastolik lebih dari 130
dan tekanan sistolik lebih dari 200, dikategorikan dalam malignant
hypertension. Malignant hypertension merupakan suatu kondisi
berbahaya yang mungkin berkembang dengan cepat dan menyebabkan
kerusakan organ yang cepat pula, sehingga membutuhkan perhatian
medis sesegera mungkin.
Untungnya, tekanan darah tinggi dapat dikontrol
secara efektif. Langkah pertamanya adalah pengukuran tekanan darah
secara teratur.
Siapa saja yang dapat menderita hipertensi?
Tekanan darah tinggi cenderung terjadi pada :
- Mereka yang memiliki riwayat keluarga menderita tekanan darah tinggi, penyakit jantung, atau diabetes
- Mereka yang berusia di atas 55 tahun
- Mereka yang kelebihan berat badan
- Mereka yang kurang melakukan aktifitas fisik
- Mereka yang memiliki kebiasaan minum-minuman keras
- Mereka yang memiliki kebiasaan merokok
- Mereka yang banyak mengkonsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh dan garam
- Mereka yang sering mengkonsumsi obat-obatan NSAID (seperti ibuprofen dan aspirin), dekongestan, dan obat-obatan terlarang seperti kokain.
Apa penyebab tekanan darah tinggi?
Essential Hypertension
Pada 95% kasus hipertensi di Amerika Serikat,
penyebab yang mendasari terjadinya tekanan darah tinggi tidak dapat
ditentukan. Tipe tekanan darah tinggi ini disebut dengan hipertensi
esensial.
Meskipun penyebabnya masih agak misterius,
hipertensi esensial telah dikaitkan dengan beberapa faktor resiko.
Tekanan darah tinggi cenderung diwariskan dalam keluarga dan
cenderung menyerang pria dibandingkan dengan wanita. Usia dan ras
juga memainkan peranan. Di Amerika Serikat, orang kulit hitam
memiliki kecenderungan terhadap hipertensi 2 kali lipat dibandingkan
dengan orang kulit putih, meskipun kesenjangan ini mulai menyempit
pada usia sekitar 44 tahun. Setelah usia 65 tahun, wanita kulit
hitam memiliki insiden hipertensi tertinggi.
Hipertensi esensial juga banyak dipengaruhi oleh
diet dan gaya hidup. Hubungan antara garam dan tekanan darah tinggi
sangatlah menarik. Mereka yang tinggal di pulau-pulau di bagian
utara Jepang mengkonsumsi lebih banyak garam per kapita dibandingkan
dengan orang-orang di belahan dunia lainnya dan memiliki insiden
hipertensi esensial tertinggi. Sebaliknya, orang-orang yang tidak
menambahkan garam ke dalam makanannya tidak menunjukkan jejak
tanda-tanda hipertensi esensial.
Penderita tekanan darah tinggi sensitif terhadap
garam, maksudnya bahwa asupan garam yang melebihi kebutuhan dianggap
berlebihan bagi tubuh dan meningkatkan tekanan darah. Faktor lain
yang telah dikaitkan dengan hipertensi esensial meliputi obesitas,
diabetes, stres, asupan potasium (kalium), kalsium, dan magnesium
yang tidak memadai, kurangnya aktifitas fisik, dan kecanduan
alkohol.
Secondary Hypertension
Ketika penyebab langsung tekanan darah tinggi dapat
diidentifikasi, kondisi ini disebut dengan hipertensi sekunder.
Diantara penyebab hipertensi sekunder yang diketahui, penyakit
ginjal menduduki peringkat tertinggi. Hipertensi juga dapat dipicu
oleh tumor maupun abnormalitas lainnya yang menyebabkan adrenal
(kelenjar anak ginjal) melepaskan hormon yang meningkatkan tekanan
darah dalam jumlah berlebihan. Pil KB, terutama yang mengandung
estrogen dan kehamilan dapat meningkatkan tekanan darah, seperti
halnya obat-obatan yang dapat menyempitkan pembuluh darah.
0 comments :
Post a Comment