Saturday, March 16, 2013

5 Mitos Kehamilan Dan Faktanya


5 mitos kehamilan dan faktanya - Ketika hamil, anda mungkin banyak mendengar mitos kehamilan yang beredar di masyarakat. Beberapa menganjurkan hal-hal yang tidak perlu dikhawatirkan sementara yang lainnya dapat menyebabkan komplikasi kesehatan bagi ibu atau bayi.

Mitos kehamilan 1 : Makan untuk berdua

Anda memang makan untuk berdua, namun bukan berarti dibutuhkan makanan dua kali porsi orang dewasa.

Sangat sulit menurunkan kelebihan berat badan setelah melahirkan. Dan pada setiap kehamilan berikutnya, berat badan seorang wanita mungkin akan bertambah.

Selain itu, wanita dengan kenaikan berat badan selama kehamilan yang berlebihan, akan memiliki resiko yang lebih tinggi untuk melahirkan secara normal. Dan bayi yang kelebihan berat badan memiliki kecenderungan obesitas ketika mereka dewasa.

Mitos kehamilan 2 : Say no to caffeine

Apakah anda suka minum secangkir kopi di pagi hari? Beberapa wanita hamil tetap melakukannya, namun kebanyakan mereka diperingatkan untuk berhenti mengkonsumsi kafein karena mungkin menyebabkan keguguran, kelahiran prematur atau bayi lahir dengan berat badan rendah.

Jika wanita hamil minum kurang dari 200 mg kafein per hari, tidak ada bukti yang jelas mengenai peningkatan resiko keguguran, kelahiran prematur atau bayi lahir dengan berat badan rendah. Jadi bijaksanalah, tetap nikmati kopi anda, namun tetap dalam batas yang direkomendasikan per hari.

Mitos kehamilan 3 : Jauhkan ikan dari piring anda

Makan ikan dua kali seminggu menyehatkan bagi ibu dan bayi. Ikan laut yang banyak mengandung omega-3, dapat membantu perkembangan otak dan baik bagi penglihatan bayi anda.

Anda harus menghindari ikan yang mengandung merkuri tinggi, seperti sword fish dan ikan hiu. Ikan salmon, tuna, dan udang adalah pilihan yang lebih baik.

Hindari juga ikan mentah seperti pada sushi atau sashimi, karena ikan mentah lebih banyak mengandung parasit dan bakteri.

Mitos kehamilan 4 : Tidak boleh berhubungan seks

Anda masih bisa berhubungan seks ketika hamil. Hubungan seks tidak akan menyakiti bayi, yang secara fisik terlindungi dalam kantong ketuban dan otot rahim yang kuat. Sumbatan lendir yang tebal juga melapisi leher rahim.

Beberapa wanita khawatir jika orgasme dapat menyebabkan keguguran. Jika anda memiliki kehamilan yang normal, jangan khawatirkan hal tersebut. Karena kontraksi dari orgasme sepenuhnya berbeda dengan kontraksi yang berkaitan dengan proses persalinan.

Periksakan ke dokter untuk memastikan bahwa kehamilan anda normal. Dokter mungkin akan menyarankan untuk menghindari hubungan seksual jika terdapat ancaman keguguran atau kelahiran prematur atau jika terjadi pendarahan melalui vagina selama masa kehamilan.

Nah dengan penjelasan mitos dan faktanya dalam artikel diatas tentunya kini Anda menjadi lebih tahu bukan? Semoga bermanfaat.

Tidak boleh melakukan perjalanan dengan pesawat terbang

Jika membayangkan radiasi yang akan didapatkan dari airport body scanners dan X-ray machines, serta radiasi dari penerbangan high altitude (pada penerbangan internasional) sepertinya bepergian dengan pesawat terbang selama masa kehamilan sangatlah mengerikan.

Anda tidak perlu khawatir mengenai sejumlah kecil radiasi yang mungkin anda dapatkan saat melalui airport X-ray machine atau melakukan penerbangan high altitude (pada penerbangan internasional). Radiasi yang anda dapatkan tidak banyak berpenetrasi ke dalam tubuh anda, sehingga janin sama sekali tidak akan terpapar oleh radiasi tersebut. Demikian pula dengan airport body scanners, radiasinya yang sangat kecil cenderung tidak menyebabkan efek apapun pada janin.

Jika anda berencana melakukan perjalanan dengan pesawat terbang pada trimester akhir kehamilan, cek ke maskapai penerbangan terlebih dahulu untuk mengetahui batasan-batasan bagi wanita hamil untuk melakukan perjalanan dengan pesawat terbang. Sebagian besar maskapai penerbangan mengkhawatirkan wanita hamil akan melahirkan dalam perjalanan.

Beberapa wanita hamil tidak boleh melakukan penerbangan tanpa izin dokter terlebih dahulu. Wanita dengan paru-paru atau jantung yang bermasalah selama masa kehamilan, biasanya tidak diizinkan melakakukan penerbangan setinggi lebih dari 30 ribu kaki. Sedangkan wanita hamil dengan keadaan yang normal biasanya dapat melakukan penerbangan dengan sangat aman.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

0 comments :

Post a Comment