Wednesday, February 5, 2014

Faktor Penyebab Secondary Hypertension Atau Hipertensi Sekunder

Pada sekitar 10% kasus, tekanan darah tinggi disebabkan oleh penyakit lainnya, dan disebut dengan Secondary Hypertension atau hipertensi sekunder.


Pada beberapa kasus, ketika penyebab utamanya diobati, tekanan darah biasanya akan kembali normal atau menurun secara signifikan. Penyebab hipertensi sekunder meliputi kondisi-kondisi berikut ini :
   Penyakit ginjal kronis
   Sleep apnea (gangguan pernafasan ketika tidur)
   Tumor atau penyakit lainnya pada kelenjar adrenal (anak ginjal)
   Coarctation of the aorta (penyempitan aorta (pembuluh darah utama yang keluar dari jantung) yang merupakan kelainan bawaan, dan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi di tangan)
   Kehamilan
   Penggunaan pil KB
   Kecanduan alkohol
   Disfungsi tiroid (kelenjar gondok)

Pada sekitar 90% kasus lainnya, penyebab tekanan darah tinggi tidak diketahui dan disebut dengan primary hypertension atau hipertensi primer. Walaupun penyebab spesifiknya tidak diketahui, beberapa faktor diakui memberi kontribusi terhadap tekanan darah tinggi.

Faktor-faktor yang tidak dapat diubah

   Usia
Semakin lanjut usia anda, semakin besar kecenderungan anda terhadap tekanan darah tinggi, khususnya pada tekanan sistolik, seiring dengan bertambah kakunya arteri (pembuluh nadi) anda. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh arteriosclerosis atau pengerasan arteri.

   Ras
Orang Afro-Amerika memiliki kecenderungan lebih besar terhadap tekanan darah tinggi dibandingkan dengan orang kulit putih. Mereka terserang hipertensi dalam usia yang lebih muda dan lebih cepat mengalami komplikasi yang lebih berat.

   Riwayat keluarga
Kecenderungan untuk menderita tekanan darah tinggi diturunkan dalam keluarga.

   Jenis kelamin
Secara umum, pria memiliki kecenderungan terhadap tekanan darah tinggi yang lebih besar dibandingkan dengan wanita. Kecenderungan ini bervariasi berdasarkan usia dan etnis.

Faktor-faktor yang dapat diubah

   Obesitas
Obesitas didefinisikan sebagai kelebihan berat badan sebesar 30% atau lebih dari berat badan yang ideal. Obesitas sangat berhubungan erat dengan tekanan darah tinggi. Sesungguhnya, mereka yang obesitas memiliki kecenderungan terhadap tekanan darah tinggi 2 – 6 kali lebih besar dibandingkan dengan mereka yang berat badannya berada dalam rentang yang sehat. Para ahli kesehatan sangat merekomendasikan bahwa mereka yang obesitas dan menderita hipertensi menurunkan berat badan sampai mencapai 15% dari berat badan idealnya. Tenaga kesehatan dapat membantu menghitung rentang berat badan yang sehat untuk anda.

   Sensitifitas terhadap sodium (natrium)
Beberapa orang memiliki sensitifitas yang tinggi terhadap garam, dan tekanan darah mereka akan meningkat jika mereka mengkonsumsi garam. Mengurangi asupan natrium cenderung menurunkan tekanan darah. Fast food dan makanan dalam kemasan mengandung sodium dalam kadar yang sangat tinggi. Beberapa jenis obat-obatan yang dijual bebas, seperti obat-obatan pereda nyeri juga mengandung sodium yang tinggi. Baca label untuk mengetahui kandungan sodium dalam makanan. Hindari makanan yang mengandung sodium tinggi. Tujuan anda adalah mengkonsumsi tidak lebih dari 1.500 mg natrium per hari.
   Konsumsi alkohol
   Penggunaan pil KB
   Kurangnya aktifitas fisik
   Konsumsi obat-obatan

Beberapa jenis obat-obatan seperti amfetamin (stimulan), obat pelangsing, serta obat flu dan batuk cenderung meningkatkan tekanan darah.


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

0 comments :

Post a Comment